REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Pendapatan buruh panggul Pelabuhan Merak, Banten pada arus mudik Lebaran tahun 2019 menurun dibandingkan tahun lalu. Penurunan pendapatan para buruh ini mencapai 50 persen.
"Meskipun pendapatan menurun, tapi kebutuhan untuk Lebaran cukup," kata Ahong (40) seorang buruh panggul warga Merak saat ditemui di Pelabuhan Merak, Senin (3/6).
Pendapatan buruh panggul tahun ini menurun akibat adanya jasa pengantar dari perusahaan penyeberangan yang melayani secara gratis. Banyak para pemudik yang turun dari bus maupun kapal menggunakan jasa angkutan tersebut.
Sebab, dirinya pada H-3 atau Ahad (2/6) semestinya kecipratan rezeki arus mudik hingga Rp 300 ribu dalam kurun waktu 24 jam. Namun, pendapatan arus mudik tahun ini sekitar Rp 150 ribu.
"Kami tetap bahagia, meski pendapatan menurun, karena masih mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga," kata Ahong sambil mengaku memiliki tiga anak dan anak sulung tengah duduk dibangku SLTA.
Begitu juga Herman (50) warga Kramatwatu Kota Serang mengatakan saat ini pendapatan buruh panggul terjadi penurunan dibandingkan arus mudik Lebaran tahun sebelumnya.
Biasanya, pendapatan dua hari menjelang Lebaran sudah mengantongi Rp 400 ribu, namun saat ini hanya Rp 200 ribu.
Pendapatan buruh panggul sebesar itu hanya dilakukan selama 24 jam, karena sistem kerjanya bergantian. "Kami hari ini bekerja, nanti Selasa besok diganti orang lain," kata Herman sambil mengaku berprofesi buruh panggul sudah 25 tahun dan bisa menyekolahkan tiga anaknya hingga SLTA.
Ia mengatakan, dirinya sebagai jasa pengantar barang milik penumpang itu tidak mematok bayaran, namun keikhlasan pemudik. Terkadang pemudik memberikan upah jasa Rp 15.000 juga terkadang Rp 50.000. Bahkan, juga terkadang ada pemudik yang tidak mengasih uang.
Pendapatan buruh panggul, kata dia, bisa membantu memenuhi kebutuhan untuk Lebaran keluarganya. "Semua jasa angkutan hanya seikhlas pemberian pemudik," katanya.
Ia menambahkan, semua kuli panggul di Pelabuhan Merak diawasi langsung oleh otoritas pelabuhan. Mereka diberi seragam agar tertib.