REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Hujan yang terjadi beberapa hari melanda wilayah Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Konawe Utara, menyebabkan sejumlah titik jalan Trans-Sulawesi mengalami banjir. Hal ini mengakibatkan akses menuju daerah itu sempat alami kelumpuhan selama beberapa hari.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin, mengatakan untuk akses jalan poros Trans-Sulawesi terdapat lima titik yang masih terendam air. "Jalan Trans-Sulawesi yang masih terendam yakni di poros Desa Horoe Kecamatan Oheo dengan tinggi air satu meter, kemudian poros Desa Puuhialu Kecamatan Oheo dengan tingi air 50 cm," katanya, Selasa (4/6).
Meskipun masih terendam air, kata bupati, untuk situasi lalu lintas arus mudik masyarakat dari Sulteng ke Kendari maupun sebaliknya masih bisa menggunakan rakit yang disediakan warga sekitar. Rakit untuk roda empat dipatok tarif Rp 700 ribu, roda dua Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu, dan untuk per orang Rp 30 ribu.
Khusus di Kabaupaten Konawe, lanjut bupati, selama hujan yang terjadi sejak 1-4 Juni, rumah warga yang dilaporkan terendam banjir tersebut tersebar di dua kecamatan pada sembilan desa. Wilayah itu di antaranya di Desa Laronanga Kecamatan Andowia sebanyak 122 rumah terendam dengan tinggi air dua sampai tiga meter.
Di Desa Labungga Kecamatan Andowia, terdapat 210 rumah dan satu masjid terendam banjir. Di Desa Puuwonua Kecamatan Andowia, ada 87 rumah dan satu masjid yang terendam banjir.
Pemkab Konawe Utara telah menyalurkan bantuan tenda dan genset untuk warga korban banjir yang terjadi di daerah itu sejak Ahad (2/6). "Sedangkan bahan makanan maupun pakaian sementara disalurkan hari ini. Kami turun bersama Wakalil bupati, Sekda, Dinas Sosial, Kapala BPBD dan beberapa SKPD Konawe Utara," katanya.
Ruksamin juga menyampaikan bahwa untuk Desa Longeo, dan Kelurahan Asera Kecamatan Asera yang sebelumnya terendam air sudah berangsur surut. "Warga sudah melakukan pembersihan rumah masing-masing," katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara, menyebutkan bahwa titik lokasi banjir di daerah itu terus meluas hingga saat ini mencapai 13 desa. Sebanyak 13 titik yang terendam banjir yakni di Desa Tambakua, Langgiwo, Polora Indah, Sabandete, Mopute, Longeo, Tapuwatu, Walalindu, Alawanggudu, Puuwanggudu, Labungga, Laronanga dan Kelurahan Lino Moio.
"Sebelumnya hanya delapan desa yang dilanda banjir, hari ini sudah meluas hingga 13 desa," kata Djasmiddin pejabat BPBD Konawe Utara.