REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar mengajak masyarakat menjadikan Idulfitri sebagai momentum untuk bangkit kembali setelah diterpa musibah gempa pada 2018. Najmul menyampaikan makna berpuasa yang dilakukan selama ramadhan juga harus dimanfaatkan untuk bulan-bulan ke depan.
Menurut Najmul, aktivitas puasa merupakan ibadah pengendali dalam diri untuk kemudian melakukan pengendapan, perenungan, tunduk, dan patuh sebagai hamba-Nya. "Puasa menjadi metode yang paling praktis bagi proses pembebasan dan penyelamatan manusia atas dirinya sendiri. Meniadakan diri dan menenggelamkan diri pada yang Maha Kuasa, itulah hakikat puasa," ujar Najmul dalam sambutan saat shalat Idulfitri di Lapangan Supersemar, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (6/5).
Najmul mengatakan, ibadah puasa memungkinkan manusia untuk membangun diri pribadi yang muthmainnah dan senantiasa meraih ketaqwaan yang dapat mendorong kepada perbuatan baik. Pengasuh Pesantren Al-Istiqomah Kapu, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Ustaz Hidayatullah dalam khotbahnya mengenang kejadian gempa pada 5 Agustus 2018 yang meluluhlantakkan Lombok Utara.
"Di sini kita berkaca bahwa kita sebagai hamba betapa kecil dan tidak ada gunanya di hadapan Allah SWT. Bumi dilihat dari alam semesta begitu kecil, maka jika kita lihat dari gambaran itu, Allah pencipta alam semesta," kata Hidayatullah.
Hidayatullah mengajak masyarakat untuk memperkuat tali silaturahim dalam membangun kembali Lombok Utara.