Jumat 07 Jun 2019 16:05 WIB

ACT Berbagi Paket Lebaran untuk Penyintas Gempa Lombok

Dua ekor sapi dari ACT turut memeriahkan Idul Fitri di shelter pengungsian.

Warga di ICS merayakan Idul Fitri.
Foto: ACT
Warga di ICS merayakan Idul Fitri.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA - Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan ratusan pekat untuk penyintas gempa Lombok. Semarak menyambut Idulfitri terlihat di kompleks Hunian Nyaman Terpadu atau Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.

Setelah menjalani Ramadhan di lokasi pengungsian, kini ratusan pengungsi ICS juga merayakan Idulfitri perdana mereka di lokasi pengungsian.Tim ACT menyiapkan dua ekor sapi yang telah disembelih dan berbagi 300 ratus paket lebaran bagi warga penyintas Gempa Lombok, Rabu (5/6).

Baca Juga

Romi Syaefudin penanggung jawab program perayaan Idulfitri di ICS Gondang menyatakan Rabu lalu Tim ACT mengadakan acara silaturahim dan perayaan Idul Fitri bersama masyarakat Lombok. Program ini merupakan rangkaian acara yang tidak terputus dari ACT sebagai pendampingan, jadi tidak hanya saat gempa saja, tetapi sampai saat ini tim masih  membersamai masyarakat Lombok.

“Kami telah melakukan silaturahim dengan warga penghuni ICS pada hari ini. Ada beberapa kegiatan yaitu pertama, kegiatan pemotongan dua ekor sapi. Kedua, acara syukuran yang di dalamnya terdiri dari doa bersama, khatamul Alquran, dan cukur rambut bayi yang baru lahir. Selain itu, ada paket yang kami bagikan ke 300 warga di ICS yang berisi sembako dan paket lebaran untuk kebutuhan sehari-hari mereka,” ungkapnya.

Asiyah (50) warga penyintas yang sejak Mei 2018 sudah tinggal di ICS merasa nyaman tinggal di ICS meski masih mengalami trauma gempa. Dia masih menunggu hunian tetap yang hampir selesai dari bantuan pemerintah.

"Biasanya kami sahur dan menjalankan ibadah Ramadhan dengan makanan seadanya. Untuk lebaran pun kami belum ada persiapan, namun kebetulan kami dapat bingkisan daging dari para Dermawan ACT, kita silaturahmi, dan makan ramai-ramai di masjid," ujarnya.

Kebahagiaan pun disampaikan oleh Angga (32). Dia tinggal di sana sampai sang istri melahirkan. Dia masih trauma dengan kejadian gempa lalu, sehingga dia merasa nyaman untuk tinggal di shelter hingga saat ini.

"Kami juga dapat bantuan paket pangan misalnya seperti beras, sembako, dll. Harapannya, kami bisa terus mendapat bantuan dari pihak ACT karena sepertinya kami masih lama untuk tinggal di sini, hunian tetap kami dari bantuan pemerintah masih belum selesai meskipun pembangunannya sudah berproses,”ungkapnya.

Gempa hebat yang menghantam Lombok pada Agustus 2018 lalu, menarik empati yang sangat dalam dari seluruh negeri. ACT pada September 2018 lalu, telah membangun ICS di Desa Gondang dan terus membersamai warga penyintas gempa hingga saat ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement