Rabu 12 Jun 2019 08:37 WIB

‘Nyaman, Tapi Suara Mesinnya Berisik’

Penumpang mempertanyakan sistem tiket LRT tidak memanfaatkan barcode di tiket.

Rep: Haura Hafizhah/Mimi Kartika/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah warga mengikuti uji coba publik pengoperasian Light Rail Transit (LRT) fase I rute Kelapa Gading-Velodrome di Jakarta, Selasa(11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, Lintas Rel Jakarta (LRT) Jakarta kembali melakukan uji coba publik. Uji coba publik ini dilakukan dari 11 Juni sampai 22 Juni 2019 sehingga warga bisa mencoba LRT Jakarta gratis. Selasa (11/6) ini merupakan hari pertama uji coba publik dilakukan. Warga rela mengantre di loket tiket stasiun untuk mencoba LRT Jakarta.

Salah seorang warga dari Tanjung Priok, Darsono (49 tahun), mengaku baru kali pertama mencoba LRT Jakarta. Pasalnya, ia dan keluarganya masih menikmati suasana liburan Lebaran. Karena itulah, ia bersama keluarganya penasaran ingin naik LRT Jakarta.

“Saya naik mobil ke sini. Mobil saya parkir di rumah makan dekat sini. Ya ini tujuannya bolak-balik saja. Ternyata nyaman. Cuma kok tinggi banget ya,” tutur Darsono kepada Republika, Selasa (11/6).

Darsono mengaku lebih suka naik MRT daripada LRT. Pasalnya, MRT jalurnya kebanyakan di bawah, sedangkan LRT semua jalurnya berada di atas. “Kadang takut, sudah tua juga saya. Tapi, suaranya rada berisik juga ya. Mesin LRT-nya,” ujar dia.

Warga lainnya, Bagas Ainun (20 tahun), mengatakan, LRT Jakarta ini bagus, terlebih petugasnya ramah dan profesional. Kecepatannya juga hanya 10 menit sekali keretanya akan datang.

“Canggih sih. Saya tadi naik dari Stasiun Velodrome ke Boulevard Utara memang benar hanya 10 menit. Di Boulevard Utara ini kan dekat juga dengan Mall Kelapa Gading. Kalau tidak naik LRT dari rumah saya bisa setengah jam ke Kelapa Gading,” kata Bagas.

Menurut Bagas, jika LRT Jakarta diperpanjang sampai ke pusat kota serta terintegrasi dengan halte Transjakarta, dia akan sering menggunakan LRT Jakarta. Selain menghemat waktu, LRT juga dapat menghemat tenaga untuk mencapai tujuan.

Lain halnya dengan Sofia (22 tahun). Ia mengatakan di dalam gerbong LRT Jakarta sudah ada petunjuk digital yang informatif. Namun, ia menyayangkan hanya ada dua gerbong yang dioperasikan.

“Saya tidak tahu sih tujuannya apa cuma dua gerbong. Kan nanti banyak juga yang ikut uji coba publik apalagi weekend. Itu antisipasinya mau gimana kalau penuh banget. Sayang banget sih,” kata Sofia.

Tidak hanya itu, ia juga tidak memahami sistem tiket uji coba publik LRT ini tidak memanfaatkan kode batang (barcode) yang ada di tiket elektronik. Padahal, kode batang itu bisa memudahkan warga untuk memindainya dan langsung bisa masuk untuk naik LRT Jakarta.

“Pas tadi nunjukin e-ticket malah ngisi formulir kedatangan juga. Barcode yang ada di e-ticket tidak berguna gitu. Padahal kan itu lebih mudah. Entah tidak ada mesin scan-nya atau bagaimana, saya tidak mengerti,” ujar dia.

Mulai Selasa (11/6) ini, masyarakat bisa mendaftar uji coba publik LRT Jakarta melalui melalui situs resmi www.lrtjakarta.co.id/uji-publik.html. Pada saat daftar, masyarakat diharuskan mengisi data diri dan memesan tiket sesuai tanggal yang diinginkan. Apabila proses tersebut telah rampung, tiket elektronik akan dikirimkan ke pos-el masing-masing pemesan setelah melakukan validasi alamat pos-el.

Tiket elektronik ini harus dibawa saat akan uji coba di stasiun terdekat sesuai tanggal yang sudah dipesan. Kemudian, tiket itu harus ditukarkan dengan tiket masuk single journey trip (SJT).

Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, untuk uji coba publik, LRT Jakarta menerima 5.000 kuota penumpang. Namun, ia tidak memungkiri jika ada yang tiba-tiba ingin mencoba LRT Jakarta.

“Ya pasti ada warga dadakan yang ingin naik LRT Jakarta. Tidak mungkin kami suruh pulang. Ya memang sesuai peraturan, register melalui online biar terdata. Tapi, kami tidak bisa menolak warga yang mendadak,” kata Allan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement