Rabu 12 Jun 2019 20:00 WIB

Pedagang Satai Padang Daging Babi Mulai Jalani Persidangan

Sidang perdana digelar dengan agenda membacakan dakwaan jaksa penuntut umum.

Palu Hakim di persidangan (ilustrasi).
Palu Hakim di persidangan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pasangan suami-istri B (56) dan E (47) akhirnya menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Klas I A Padang, Sumatra Barat. Mereka menjalani sidang terkait kasus menjual Satai Padang yang diduga menggunakan daging babi.

"Sidang perdana digelar dengan agenda membacakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum terhadap kedua terdakwa," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Padang Yarnes, di Padang, Rabu (12/6).

Baca Juga

Pasangan suami istri itu didakwa jaksa melanggar Pasal 62 juncto (jo) Pasal 8 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, juncto (jo) Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUH Pidana, dan Undang-Undang tentang Pangan.

Jaksa penuntut umum yang menangani perkara itu adalah jaksa dari Kejari Padang Mulyana Safitri. Para terdakwa yang dihadirkan ke persidangan tampak mengenakan rompi tahanan Kejari Padang berwarna merah.

Penasihat hukum terdakwa, yakni Nurul Ilmi Cs mengatakan, pihaknya akan mengajukan nota keberatan (eksepsi) terhadap dakwaan yang telah dibacakan jaksa tersebut. "Ya, kami akan mengajukan eksepsi," kata penasihat hukum Nurul Ilmi.

Diberitakan sebelumnya, kasus itu berawal ketika petugas gabungan dari Dinas Perdagangan Padang dan instansi terkait mengungkap penjualan satai Padang diduga dari daging babi di kawasan Simpang Haru, dengan merek usaha Sate KMSB, pada Selasa (29/1). Penindakan lapangan itu berbekal uji sampel yang sudah diambil instansi terkait sebelumnya, karena mendapatkan laporan masyarakat.

Kedua orang itu akhirnya ditetapkan tersangka menyusul diterimanya uji laboratorium forensik terhadap tusuk sate yang menyatakan daging itu positif mengandung babi.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement