Jumat 14 Jun 2019 07:39 WIB

Warganet Gunakan Warna Biru Dukung Sudan

Krisis di Sudan menyebabkan kerusuhan dan demonstrasi yang terus berlanjut.

Rep: Umi Soliha/ Red: Ani Nursalikah
Pasukan keamanan Sudan menggiring warga sipil di Khartoum, Sudan, Senin (3/6). Pasukan keamanan Sudan membubarkan paksa kamp pemrotes.
Foto: AP Photo via AP video
Pasukan keamanan Sudan menggiring warga sipil di Khartoum, Sudan, Senin (3/6). Pasukan keamanan Sudan membubarkan paksa kamp pemrotes.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Warganet serempak mengubah gambar profil media sosial meraka dengan warna biru. Hal ini dilakukan sebagai aksi solidaritas atas keprihatinan krisis yang terjadi di Sudan yang mengakibatkan kerusuhan dan dan aksi demontrasi yang terus berlanjut hingga Senin (10/6).

Hal tersebut juga dilakukan sebagai tanda penghormatan bagi Mohamed Hashim Mattar (26 tahun), salah peserta aksi protes yang ditembak mati oleh anggota paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) pada Senin (3/6). Dilansir di CNN, Jumat (14/6), tagar  #BlueForSudan menyebar semakin luas di media sosial.

Baca Juga

Penyanyi Rihanna turut mengganti warna profilnya dan menuliskan tagar tersebut. Model pakaian renang berjilbab pertama Sports Illustrated, Halima, juga mengganti gambar profilnya di Instagram dengan warna biru.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Ina lilah waina ilayhi rajioon.. I just wanted to take a moment to bring some awareness to to what’s happening in Sudan right now. The details are gruesome & absolutely heart breaking. There’s still so much unfolding BUT what’s happening is a violation of human rights!! The people in Sudan deserve our attention & our help. Please click the link in my bio to learn more & ALSO please consider changing your profile picture to blue in support of #SUDAN

A post shared by Halima (@halima) on

Sebelumnya, aksi protes warga Sudan sudah pecah pada akhir Desember lalu ketika krisis melanda negara tersebut. Perekonomian Sudan memburuk membuat kebutuhan pokok tidak bisa dijangkau oleh warganya.

Protes tersebut segera berubah menjadi gerakan nasional menuntut Presiden, Omar al-Bashir yang memimpin sejak 1989 mundur. April lalu, Bashir berhasil digulingkan setelah para jenderal tertinggi berhasil melakukan kudeta.

Namun, aksi protes semakin membesar saat RSF dibawah kendali Bashir, ingin kembali mengambil kekuasaan. Selama aksi protes ratusan warga meninggal dan demonstran perempuan dilaporkan diperkosa oleh RSF

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement