REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy mengaku gugup menjalani laga kandang perdananya bersama "Pasukan Garuda" di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (15/6) kemarin. Laga persahabatan melawan Vanuatu menjadi pertandingan kandang pertama McMenemy sejak menjadi pelatih timnas Indonesia pada Januari lalu.
Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy mengaku gugup menjalani laga kandang perdananya bersama Pasukan Garuda sejak menjadi juru taktik pada Januari dengam menjamu Vanuatu dalam pertandingan persahabatan di StadionUtama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu.
"Saya sangat gugup. Sebelumnya saya pernah melatih timnas Filipina, tetapi saya tidak pernah tampil di kandang selama di sana," ujarnya.
"Saya mencoba untuk melawan rasa gugup saya. Saya beberapa kali berpikir tak percaya, ''bagaimana saya bisa berada di sini menjadi pelatih Indonesia?''. Melatih timnas Indonesia adalah kebanggaan besar untuk saya," kata pria asal Skotlandia itu menambahkan.
Meski gugup, McMenemy mampu membawa timnas Indonesia tampil baik dan menorehkan kemenangan telak 6-0 atas Vanuatu. McMenemy juga mengungkapkan, dirinya memiliki kenangan tak terlupakan saat bermain di SUGBK.
Kala itu, dirinya masih menangani timnas Filipina dan harus menghadapi Indonesia pada semifinal Piaa AFF 2010. Karena stadion-stadion di Filipina tidak ada yang memenuhi standar AFF, dua laga semifinal Indonesia versus Filipina terpaksa berlangsung di SUGBK.
McMenemy masih ingat betul bagaimana dukungan puluhan ribu suporter timnas Indonesia membuat ciut nyali skuatnya dan bahkan membuat dirinya takut, sehingga Filipina kalah dengan skor agregat 0-2. "Betapa menakutkannya suporter timnas Indonesia jika sudah berkumpul dalam stadion dan membuat suasana bergemuruh," katanya.
McMenemy berharap semangat serupa dapat ditunjukkan para suporter tiap kali Garuda merumput di SUGBK. "Bagi timnas, dukungan suporter sangat penting," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.