REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan, ia tidak akan ragu untuk mengatasi ancaman terhadap kerajaan. Hal itu merupakan komentar pertamanya di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan saingannya, Iran. Sebelumnya, terjadi serangan terhadap kapal tanker minyak di jalur vital pengiriman negara Teluk.
"Kami tidak ingin perang di wilayah itu. Tetapi kami tidak akan ragu untuk menghadapi ancaman apa pun terhadap rakyat kami, kedaulatan kami, integritas wilayah kami dan kepentingan vital kami," kata Pangeran Mohammed dalam kutipan yang diterbitkan pada Ahad pagi tentang sebuah wawancara dengan harian, Asharq al-Awsat, dilansir Channel News Asia (16/6).
Adapun serangan pada Kamis terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, membuat harga minyak mentah melonjak. Itu terjadi di tengah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Kokuka Courageous milik Jepang membawa metanol yang sangat mudah terbakar melalui Teluk Oman saat diguncang ledakan. Hal itu menyebabkan kobaran api, yang kemudian cepat padam.
Presiden AS, Donald Trump mengatakan serangan kembar itu juga menargetkan sebuah kapal tanker yang dimiliki oleh perusahaan yang terdaftar di Oslo Frontline. Sementara Teheran dengan tegas membantah terlibat serangan itu.
Arab Saudi, sekutu dekat AS merupakan saingan regional Iran. Sedangkan, Iran telah berulang kali memperingatkan di masa lalu bahwa mereka dapat memblokir Selat Hormuz. Hal itu akan mengganggu kapal tanker minyak yang berlayar dari wilayah Teluk ke Samudra Hindia dan rute ekspor global.