Selasa 25 Jun 2019 11:45 WIB

Nokia Terdampak Perang Dagang AS dan Cina

Perang dagang AS dan Cina dinilai menciptakan ketidakpastian.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Nokia
Nokia

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- CEO Nokia Cina Markus Borchert mengatakan perusahaan yang dipimpinnya tidak kebal dengan dampak perang dagang. Perselisihan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina sebagai dua kekuatan perekonomian dunia itu menciptakan ketidakpastian. 

"Ketidakpastian berdampak pada komunitas investor dan perekonomian secara luas, di Nokia kami tidak sepenuhnya kebal dengan itu, kami sangat fokus dengan konsumen dan membuat jaringan 5G dan membuat mereka sukses dengan 5G," kata Borchert di Shanghai, Cina, Selasa (25/6).

Baca Juga

Kabarnya AS dan Cina sudah mulai kembali berusaha menyelesaikan ketegangan diantara mereka. Pada Senin (24/6), Wakil Menteri Perdagangan Cina Wang Shouwen mengatakan tim negosiasi Cina dan AS mengadakan kontak untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan mereka sebelum pertemuan G-20 di Jepang pekan depan. 

Wang mengatakan kontak tersebut dilakukan melalui sambungan telpon. "Mengkonsolidasikan konsensus penting yang dicapai antara kedua pemimpin negara," kata Wang. 

Wang tidak menjelaskan rincian isu yang sedang dibahas. Pekan ini, di Osaka menjadi kesempatan Donald Trump dan Xi Jingping untuk mengakhiri perang perdagangan. Ini pertama kalinya kedua pemimpin negara tersebut bertemu secara langsung sejak Trump mengatakan akan kembali menaikkan tarif impor Cina. 

Trump sudah menaikan tarif impor senilai 250 miliar dolar AS sebesar 25 persen. Cina pun sudah membalas dengan menaikan tarif impor barang-barang AS.  

Saat ini, kedua belah pihak sedang mengalami kebuntuan setelah melakukan pembicaraan sebanyak 11 kali. Semua pembicaraan tersebut mengalami kegagalan karena AS menuduh Cina mengakuisisi teknologi mereka dan untung jauh lebih banyak dalam perdagangan kedua negara. Sementara, Cina membantah tuduhan-tuduhan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement