Selasa 25 Jun 2019 12:59 WIB

Luhut Enggan Mencampuri Polemik IMB Reklamasi Teluk Jakarta

Luhut menilai Gubernur Anies Baswedan tahu apa yang harus diperbuat.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) berbincang dengan Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan enggan ikut campur soal polemik pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) reklamasi Teluk Jakarta yang diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal tersebut, kata Luhut di luar kewenangannya.

"Itu sudah urusannya di provinsi, kita tidak usah mencampuri, saya kira kira Pak Gubernur tau apa yang harus dia perbuat," ujar Luhut di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga

Menurut Luhut, asalkan yang dilakukan oleh Anies Baswedan sesuai dengan undang-undang, maka Luhut mengimbau masyarakat untuk mendukung kebijakan Anies.

Luhut juga menegaskan, Anies tidak berkonsultasi dengan dirinya soal penerbitan IMB. Pasalnya, penerbitan itu juga tidak berkaitan langsung dengan dirinya.

"Apa urusannya beliau berkonsultasi dengan saya, kan tidak ada kepentingannya, saya kan bukan atasan langsungnya," ujar dia..

Anggota DPRD DKI Jakarta dikabarkan akan menggunakan hak interplasi menyangkut keputusan Gubernur Anies. "Ya tanya gubernur sajalah, tanya sama anggota DPRD-nya," ujar Luhut.

Luhut enggan berkomentar soal anggapan bahwa Anies melanggar janji kampanyenya. "Ya kalau itu tanya saja beliau. Saya tidak ingin berkomentar yang tidak di bidang saya," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjelaskan polemik penerbitan IMB di Pulau D atau kawasan Pantai Maju. Anies mengatakan reklamasi dan penerbitan IMB tersebut merupakan hal berbeda.

Ia menyebutkan, adanya IMB merupakan bentuk pemanfaatan lahan hasil reklamasi. "Dikeluarkan atau tidak IMB, kegiatan reklamasi telah dihentikan. Jadi, IMB dan reklamasi adalah dua hal yang berbeda. Itulah janji kami sejak masa kampanye," kata Anies, Kamis (13/6) lalu.

Ia menjelaskan, reklamasi merupakan kegiatan membangun daratan di atas perairan atau pembuatan lahan baru. Anies mengatakan, kegiatan reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta telah dihentikan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement