REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Unit induk Distribusi Bali terus memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan. Dengan total kapasitas daya yang mencapai 1274 Megawatt, PLN UID Bali menargetkan pertumbuhan kelistrikan mencapai 6 persen pada tahun 2019.
General Manager PLN UID Bali Nyoman Suwarjoni Astawa menyampaikan saat ini terdapat lebih dari 1,4 juta pelanggan di Bali dengan beban puncak 900,1 MW. “Prediksi kami di tahun ini beban puncak mencapai 932 MW,” ujar Astawa.
Untuk mencapai pertumbuhan listrik yang diharapkan, saat ini Bali memiliki kapasitas Gardu Induk sebesar 2071 MVA yang tersebar di 16 titik. “Ke depan kami akan terus meningkatkan kapasitas gardu induk untuk meningkatkan keandalan jaringan. Target di 2019 kapasitas total menjadi 2236 MVA," ucap dia.
Hingga Mei 2019, pertumbuhan listrik di Bali mencapai 7,89 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2018. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik mencapai 172.830 MWh, PLN berupaya untuk menjaga pemenuhan pasokan listrik untuk pelanggan.
“Kami juga concern dalam pemanfaatan energi bersih untuk Bali. Tidak ada lagi pembangkit berbahan bakar fosil dalam RUPTL,” kata dia.
Guna memenuhi prediksi pertumbuhan kebutuhan listrik Bali, PLN telah merencanakan pembangunan jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection dan pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas total 50 MW untuk memperkuat sistem kelistrikan Bali. “Jaringan transmisi harus diperkuat untuk menjamin keandalan listrik dalam menggunakan pembangkit intermittent,” katanya.