Rabu 26 Jun 2019 22:45 WIB

Antasari Azhar Nilai KPK Butuh Dewan Pengawas

Pengawas teknis untuk KPK diperlukan.

Rep: Riza Wahyu Pratama/ Red: Muhammad Hafil
Mantan ketua KPK, Antasari Azhar bersama Denny Siregar berdiskusi dengan awak media dalam acara #SaveKPK dari radikalisme, Rabu (26/6). Acara digelar di Jalan HOS. Cokroaminoto nomor 92, Menteng, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Mantan ketua KPK, Antasari Azhar bersama Denny Siregar berdiskusi dengan awak media dalam acara #SaveKPK dari radikalisme, Rabu (26/6). Acara digelar di Jalan HOS. Cokroaminoto nomor 92, Menteng, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar menuturkan, KPK membutuhkan Dewan Pengawas. Ia berpandangan, fungsi pengawasan akan memperkuat KPK sebagaimana lembaga tinggi negara lainnya.

"Di kepolisian ada Kompolnas. Hakim ada Komisi Yudisial. Memang pengawas (lembaga eksekutif) itu DPR. Tapi pengawas teknis juga diperlukan," kata Antasari, Rabu (26/6).

Baca Juga

Ia menambahkan, hal itu ditujukan untuk menghindari hambatan pengusutan sebuah kasus. Ia menegaskan, pernyataan tersebut bukan diarahkan untuk mencampuri urusan KPK. Melainkan untuk menjadikan KPK semakin baik.

Kemudian, jika telah dibentuk Dewan Pengawas KPK. Ia berharap seluruh pegawai KPK dapat mematuhi audit internal yang dilakukan.

Di sisi lain, Antasari Azhar juga sempat mengomentari perihal seleksi pimpinan KPK. Menurutnya, KPK memerlukan pimpinan yang memiliki kapasitas penegak hukum. "Bagaimana soal gelar perkara kalau tidak punya kapasitas penegak hukum," ujarnya.

Kemudian, Antasari juga menceritakan pengalamannya ketika memimpin KPK. Ia berpandangan, pimpinan KPK harus rajin menyapa seluruh elemen di KPK. Berdasarkan pengalamannya, hal itu mendorong pimpinan KPK memahami dinamika seluruh pegawainya.

"Saya datangi, mana ruang penyidikan, mana ruangan penuntutan. Kalau pemimpinnya hanya menunggu di ruangan ya keburu pecah masalahnya nanti," ucap Antasari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement