REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan terlihat tak mengikuti hingga selesai kegiatan nonton bareng persidangan pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilpres 2019 bersama dengan petinggi anggota koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga di kediaman Prabowo di Kertanegara IV, Jakarta. Zulkifli mengungkapkan alasannya pamit terlebih dahulu lantaran sudah ada janji dengan ulama.
"Karena saya ada janji dengan para ulama di Sentul jadi saya pamit duluan," kata Zulkifli ditemui wartawan, Kamis (27/6).
Didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno, Zulkifli terlihat meninggalkan kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta, sekitar pukul 16.30 WIB. Ia tak memprediksi jika persidangan bakal berjalan lebih dari dua jam.
"Pengumumannya lama sekali mungkin dua jam mestinya bisa selesai, tapi, ya, karena dibaca detail semua satu persatu, ini sampai jam berapa ini? Jam setengah lima belum selesai, artinya sudah berapa jam tuh, tiga jam, ya? Mungkin bisa sampai jam enam gitu ya," katanya.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat khususnya yang telah memilih PAN dan pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga pada pilpres 2019 lalu. Ia pun mengapresiasi para pendukungnya yang telah memberikan kepercayaan kepada partainya dan Prabowo-Sandiaga.
"Kita apresiasi kita menyampaikan terima kasih memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya," ucapnya.
Ketua MPR itu juga meminta semua pihak untuk mendukung apa yang nanti diputuskan MK. Ia pun mengimbau agar mendukung siapa pun presiden yang ditetapkan nantinya.
"Kita minta presiden yang terpilih untuk segera mengambil langkah-langkah menjahit kembali merah putih, mempersatukan kembali kita karena menurut Partai Amanat Nasional yang menang itu bukan Pak Jokowi bukan Pak Prabowo tapi kita akan menang apabila luka-luka itu bisa kita sembuhkan kembali," ungkapnya.