Senin 01 Jul 2019 12:49 WIB

Suhu di Jerman Sentuh Level Terpanas

Gelombang panas di Jerman membuat rekor tertinggi dalam 72 tahun terakhir.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Seorang pria mendinginkan diri di tengah cuaca panas ekstrem Eropa di air mancur taman Lustgartendi Berlin, Jerman, Rabu (26/6).
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Seorang pria mendinginkan diri di tengah cuaca panas ekstrem Eropa di air mancur taman Lustgartendi Berlin, Jerman, Rabu (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman dilaporkan kembali mengalami suhu panas tertinggi sepanjang Juni tahun ini. Gelombang panas yang datang ke negara itu membuat rekor terbaru suhu tinggi yang tercatat dalam 72 tahun terakhir.

Badan metereologi Jerman, DWD mengatakan di sejumlah kota, seperti di Bad Kreuznach, suhu dapat mencapai 102 derajat fahrenheit pada Ahad (30/6). Laporan selanjutnya menyebutkan bahwa suhu mengalami peningkatan hingga 102,7 derajat fahrenheit, namun belum dikonfirmasi. 

Baca Juga

Pada awal pekan lalu, gelombang panas melanda sebagian besar wilayah Eropa. Jerman menjadi salah satu negara yang terdampak dan mengalami suhu panas tertinggi yang  terakhir kali terjadi pada 1947. Tepatnya pada Rabu (26/6) lalu, suhu di negara itu mencapai 38,6 derajat celcius. 

Bahkan, suhu tinggi di awal musim panas di Jerman kali ini juga berdampak bagi banyak orang, khususnya mereka yang kerap beraktivitas di luar ruangan, seperti para atlet yang melakukan kompetisi pada akhir pekan lalu. Salah satunya adalah Sarah True, yang berkompetisi di Ironman, Frankfurt pada ahad (30/6) kemarin. Ia dilaporkan pingsan, yang diduga akibat panas terik saat mencapai 1094 yard dari garis finish. 

Gelombang panas yang ekstrem di Eropa telah membuat pihak berwenang di banyak negara  benua tersebut mengeluarkan peringatan agar orang-orang, khususnya anak-anak dan orang tua untuk tidak keluar dari rumah atau memiliki kegiatan di luar ruangan sementara waktu. Bahkan, para ahli metereologi mengatakan suhu dapat mencapai atau melebihi 40 derajat celcius sepanjang musim panas tahun ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement