REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, bahan makanan memberikan andil terbesar dalam inflasi Juni 2019, yaitu 0,38 persen. Sementara itu, tingkat inflasi kelompok ini pada Juni 2019 adalah 1,63 persen dengan tingkat inflasi keseluruhan adalah 0,55 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, kontribusi besar kelompok bahan makanan dapat dipahami karena ada momentum Lebaran pada awal Juni. "Meskipun terjadi di pekan pertama, libur panjang Lebaran hingga 10 Juni turut menjadi penyebabnya," tuturnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/7).
BPS mencatat, ada beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap inflasi Juni. Di antaranya kenaikan cabai merah yang berkontribusi hingga 0,20 persen, kemudian ikan segar dengan kontribusi 0,05 persen. Penyebabnya, beberapa daerah mengalami cuaca kurang baik sehingga berdampak negatif terhadap produksi perikanan.
Selebihnya, kontribusi terhadap inflasi pada kelompok ini adalah aneka sayuran seperti tomat sayur. Suhariyanto mengatakan, nilai dari berbagai komoditas ini memang kecil secara rata-rata, namun apabila ditotal cukup besar. "Sampai 0,01 persen," katanya.
Di sisi lain, ada komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan sumbangan pada deflasi. Misal, bawang putih yang harganya sudah turun pasca kebijakan impor beberapa waktu lalu. Tercatat, komoditas ini menyumbangkan andil deflasi hingga 0,06 persen.
Selain itu, daging ayam ras dan telur ayam ras juga memberikan andil deflasi masing-masing 0,06 persen. Beberapa komoditas ini mengalami penurunan harga seiring dengan peningkatan kebutuhan dari masyarakat ketika menghadapi Lebaran.
BPS mencatat, penurunan harga daging ayam ras pada Juni mencapai 1,5 persen dibandingkan Mei. Apabila ditelusuri dari 82 kota, penurunan terjadi di 49 kota. Salah satunya di Jember yang mengalami penurunan harga hingga 19 persen.
Demikian juga dengan telur ayam ras yang mengalami penurunan harga sekitar dua persen. Penurunan tertinggi terjadi di Bau Bau, hingga 19 persen. "Ini bukan soal over supply, tapi memang permintaan yang menurun karena setelah Lebaran," ujar Suhariyanto.
Sementara itu, kelompok dengan sumbangan inflasi terbesar kedua adalah makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Sumbangannya adalah 0,10 persen dengan tingkat inflasi Juni 2019 mencapai 0,59 persen. Komoditas cukup dominan adalah kenaikan harga nasi dengan lauk pauk yang berkontribusi terhadap inflasi 0,02 persen.
Secara umum, BPS mencatat terjadi inflasi pada Juni 2019 mencapai 0,55 persen. Dengan inflasi tersebut, berarti inflasi tahun kalender 2019 atau pada periode Januari sampai Juni adalah 2,05 persen. Sedangkan, inflasi dari tahun ke tahun (year-on-year) adalah 3,28 persen.