Rabu 03 Jul 2019 04:39 WIB

Meski Tugasnya Rampung, Tim Kampanye Jokowi tak Dibubarkan

TKN dan TKD akan tetap mengawal kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan mendatang.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (tengah) dan KH Ma'ruf Amin (ketiga kiri) didampingi pimpinan partai Koalisi Indonesia kerja memberikan keterangan pers di gedung KPU, Jakarta, Ahad (30/6/2019).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Widodo (tengah) dan KH Ma'ruf Amin (ketiga kiri) didampingi pimpinan partai Koalisi Indonesia kerja memberikan keterangan pers di gedung KPU, Jakarta, Ahad (30/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja sudah merampungkan tugasnya setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Meski tugasnya rampung, TKN dan KD tidak akan dibubarkan.

Wakil Ketua TKN Arsul Sani mengatakan TKN dan TKD memiliki fungsi pokok memenangkan Jokowi dan tugas tersebut sudah selesai. Meski tugasnya rampung, Arsul mengatakan, TKN dan TKD akan tetap mengawal kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan mendatang. 

Baca Juga

"Kalau Koalisi Indonesia kerja kan tetap ada yang terdiri dari sembilan partai dan belakangan masuk juga PBB, itu akan terus mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sampai pemilu yang akan datang, insya Allah," katanya usai menghadiri makan malam Jokowi bersama TKN dan TKD di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7).

Arsul mengatakan, Jokowi ingin tetap menjalin komunikasi dengan TKD setiap melakukan kunjungan ke daerah. Pada makan malam tersebut, TKD yang merupakan representasi daerah juga diberikan kesempatan menyampaikan harapannya untuk tetap bisa ikut membantu menyukseskan program pemerintah selanjutnya.

Kendati membantu mengawal Jokowi-Ma'ruf hingga 2024, Arsul menegaskan, tim kampanye tidak bertugas dalam penyusunan kabinet dan pemilihan menteri. Arsul menegaskan pemilihan nama-nama kandidat menteri atau kepala lembaga tetap menjadi hak prerogratif Jokowi sebagai presiden.

Arsul juga menambahkan hingga jamuan makan malam dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor malam ini belum ada pembahasan tentang susunan kabinet. Kendati demikian, ujar Arsul, Jokowi membuka peluang untuk mengadakan pertemuan seluruh pimpinan partai politik koalisi.

"Hanya saja kapan hari, atau tanggal (pertemuan) ya tentu nanti akan diberitahukan kemudian, karena bukan hanya Pak Jokowi, begitu banyak tugas sebagai kepala pemerintahan, tapi para ketua partai punya jadwal yang sudah terjadwal," kata Arsul.

Wakil Ketua TKN Johnny G Plate mengatakan pembahasan tentang pembentukan kabinet bersifat dinamis dan terus dilakukan bersama pimpinan partai. TKN juga mengapresiasi keinginan Jokowi untuk memilih menteri dari kalangan anak muda.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan seluruh pimpinan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan perwakilan Tim Kampanye Daerah (TKD) dari 34 provinsi untuk menikmati santap malam di Istana Bogor, Selasa (2/7). Acara ini dilakukan setelah sebelumnya Jokowi mengundang tim hukum TKN untuk datang ke istana, serta pertemuan dengan sejumlah petinggi partai politik pendukung.

Arsul Sani menyebutkan, pertemuan malam tadi sengaja dibuat Jokowi selaku presiden terpilih sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh pendukungnya. Pertemuan dan santap malam yang bersifat informal ini, ujar Arsul, juga diseling obrolan santai mengenai pengalaman lucu di sela kampanye pilpres lalu.

"Contohnya beliau sampai berhujan-hujanan di Kota Tegal, kemudian juga sampai di Sorong dengan waktu begitu ketat tapi semuanya Alhamdulilah puji Tuhan lancar," ujar Arsul.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement