Rabu 03 Jul 2019 11:57 WIB

Khofifah Minta OPD Distribusi Air Bersih Atasi Kekeringan

Khofifah telah mengkoordinasikan dengan beberapa OPD untuk penyaluran air bersih.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Petani membabat tanaman padinya yang rusak akibat kekeringan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (28/6/2019).
Foto: Antara/Siswowidodo
[Ilustrasi] Petani membabat tanaman padinya yang rusak akibat kekeringan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (28/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera mendistribusikan air bersih untuk mengatasi kekeringan di wilayahnya. Khofifah mengaku telah mengkoordinasikan dengan beberapa OPD untuk penyaluran air bersih maupun untuk mengatasi kekeringan secara keseluruhan.

“Saya telah meminta kepada OPD khususnya BPBD untuk mendistribusikan air bersih kepada masyarakat. Apalagi, curah hujan di hampir seluruh wilayah Jatim sudah sangat jarang,” kata Khofifah di Surabaya, Rabu (3/7).

Baca Juga

Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim telah bergerak cepat dengan mendistribusikan air bersih pada 24 daerah yang terdampak kekeringan. Daerah terdampak kekeringan tersebut di antaranya, yakni Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, dan Kabupaten Pasuruan.

Khofifah menyatakan, jika dipetakan kecamatan dan desa terdampak kekeringan sesuai Bakorwil, di Madiun ada 42 kecamatan dan 138 desa yang terimbas. Bakorwil Bojonegoro ada 51 kecamatan dan 164 desa.