REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Nasdem akan melaksanakan kongres kedua di Jakarta pada November mendatang. Dalam kongres tersebut, NasDem akan membahas tiga isu nasional bersama kader-kadernya.
Pertama adalah konsolidasi dan pembangunan institusi partai. Kedua, yaitu penyusunan program lima tahun ke depan.
"Ketiga, rekomendasi terhadap perkembangan politik lokal, nasional dan internasional," ujar Ketua DPP Nasdem Bidang Komunikasi dan Informasi Publik, Willy Aditya lewat keterangan tertulisnya, Jumat (5/7).
Willy menjelaskan, dalam kongres nanti akan ada focus group discussion (FGD) sebagai dasar penyusunan program. Sejumlah pakar dan praktisi juga akan turut terlibat dalam pembahasan tiga isu tersebut.
"Hal ini guna mempertajam politik gagasan dan melanjutkan tradisi Nasdem, yang selalu membuat keputusan serta program dengan pendekatan ilmiah," ujar Willy.
Selain itu, terdapat agenda pra kongres pada setiap bidang DPP untuk membahas isu dan materi-materi penting. "Seperti bidang sumber daya alam, bidang hukum, bidang pembangunan manusia atau Revolusi Mental yang senafas dengan Restorasi Indonesia," ujar Willy.
Kongres juga akan dijadikan Nasdem sebagai ruang untuk merumuskan eksistensi partai sebagai agen perubahan utama dalam sistem demokrasi yang terbuka. Akan ada banyak hal yang akan dirumuskan, terutama untuk memberikan platform pembangunan Indonesia.
"Rekomendasinya selain untuk internal partai tentu juga akan melahirkan gagasan dan konsep yang akan diberikan kepada pemerintah," ujar Willy.
Partai Nasdem akan melaksanakan kongres ke dua pada November 2019 di Jakarta. Ketetapan tersebut diambil melalui rapat pleno DPP NasDem di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Senin (1/7).
Kongres kedua itu sekaligus merayakan HUT ke 8 Partai Nasdem. Steering Committee (SC) langsung diketuai Sekjen Partai NasDem Jhonny Plate. Sedangkan untuk Organizing Committee (OC) menjadi tanggung jawab Ahmad Syahroni.