Jumat 05 Jul 2019 12:33 WIB

Duta Besar AS Tekankan Kesamaan Nilai AS-Indonesia

Dubes AS untuk Indonesia menyerukan hubungan erat kedua negara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perayaan hari kemerdekaan AS di Jakarta
Foto: Yeyen R/Republika
Perayaan hari kemerdekaan AS di Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia  Joseph R Donovan Jr mengatakan motto Indonesia Bhineka Tunggal Ika dan motto AS E Pluribus Unum menunjukkan keyakinan pendiri bangsa kedua negara akan kekuatan keragaman. Motto tersebut, kata Donovan, juga menyerukan kedua negara membangun hubungan yang erat. 

"Kesatuan dalam keragaman juga berarti Indonesia dan AS akan lebih kuat bila bersama-sama," kata Donovan dalam perayaan hari Kemerdekaan AS di Jakarta, Kamis (4/6). 

Baca Juga

Dalam pidato pembukaan tersebut, Donovan juga menyebutkan orang-orang yang memiliki kontribusi besar dalam memperkuat hubungan AS-Indonesia, seperti Kinari Webb yang datang ke Kalimatan untuk mempelajari orangutan di Taman Nasional Gunung Palung. Tidak hanya bertemu dengan keindahan alam dan ancaman terhadapnya Webb juga menemui buruknya masalah kesehatan masyarakat di sekitar Gunung Palung. Setelah belajar di AS dan kembali lagi ke Indonesia Webb membangun Yayasan Alam Sehat Lestari untuk membantu masyarakat setempat dan melestarikan.

Alam Sehat Lestari menyediakan layanan medis terjangkau dan pendapatan tambahan bagi masyarakat di sekitar Gunung Palung yang telah mengurangi penebangan liar. Tidak hanya warga AS seperti Webb yang terinspirasi dari Indonesia tapi juga banyak warga Indonesia yang menggunakan pengalaman dan edukasi mereka untuk membangun Indonesia. 

Donovan mencontohkan pendiri Modalku Reynold Wijaya dan pendiri Gojek Nadim Makarim yang belajar di AS dan membangun perusahaan miliaran dolar AS di Indonesia. Renold dan Nadim, kata Donovan, mewakili pesatnya bertumbuhan perkembangan teknologi antara AS dan Indonesia. 

"Memicu Indonesia sebagai salah satu pusat teknologi terkemuka di Asia," kata Donovan. 

Selain bisnis dan lingkungan hubungan AS-Indonesia juga diwarnai dengan kisah kemanusiaan. Sydney Morton dari Palang Merah AS datang ke Lombok untuk membantu Palang Merah Indonesia. Mereka membantu sosialisasi tanggap bencana untuk anak-anak di Lombok. 

"Pelatihan ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada anak-anak dan keluarga mereka dalam menghadapi situasi buruk," kata Donovan. 

Donovan mengatakan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani pun pernah belajar di AS. Kembali ke Indonesia dan berkontribusi untuk dunia di Bank Dunia. Donovan juga menceritakan tentang 11 pilot AS yang diselamatkan masyarakat Dayak, Kalimantan saat pesawat mereka jatuh ditembak dalam Perang Dunia II pada November 1944. 

Donovan mengatakan masyarakat Dayak menyelamatkan mereka sampai tim penyelamat datang pada bulan Juni 1945. Tahun ini, tim Kedutaan Besar AS sempat mendatangi masyarakat Dayak tersebut untuk memperingati penyelamatan itu. 

"Salah satu Dayak yang melakukan penyelamatan yang berusia 82 tahun mengatakan Dayak menghormati nilai-nilai AS atas keadilan, intergritas dan toleransi dan mendorong hubungan yang tidak biasa itu," kata Donovan. 

Donovan mengatakan hubungan AS-Indonesia yang berusia 70 tahun tidak hanya karena tradisi. Tetapi, juga karena individu-individu luar biasa yang menemukan kedua belah pihak memiliki nilai-nilai yang sama dan menggunakannya untuk masa depan yang lebih baik bagi kedua negara. 

"Kami telah membuat langkah luar biasa sejak perayaan Kemerdekaan 4 Juli pertama yang hampir tujuh dekade lalu, hari ini, saat kami berkumpul, merayakan pencapaian ini dan menantikan tujuh puluh tahun mendatang," kata Donovan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement