Selasa 09 Jul 2019 08:45 WIB

AS Setujui Penjualan Senjata ke Taiwan

China mengkritik penjualan senjata AS ke Taiwan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.
Foto: AP Photo/Chiang Ying-ying
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui kemungkinan penjualan senjata ke Taiwan yang diperkirakan bernilai 2,2 miliar dolar AS. Hal itu disampaikan Pentagon pada Senin (8/7), meskipun China mengkritik kesepakatan tersebut.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan bulan lalu saat kemungkinan penjualan pertama kali dilaporkan bahwa mereka khawatir tentang penjualan senjata AS ke Taiwan. Mereka mendesak AS untuk menghentikan penjualan senjata untuk menghindari kerusakan hubungan bilateral.

Baca Juga

Dilansir Aljazirah Selasa (9/7), Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon dalam sebuah pernyataan menyampaikan, penjualan senjata yang diminta oleh Taiwan, termasuk 108 General Dynamics Corp M1A2T tank Abrams dan 250 rudal Stinger, tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di wilayah itu. DSCA memberitahukan Kongres pada Senin tentang kemungkinan penjualan senjata. Penjualan itu juga dapat mencakup senapan mesin, amunisi, kendaraan lapis baja Hercules untuk memulihkan tank yang tidak beroperasi, alat angkut alat berat dan dukungan terkait.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa pemberitahuan tidak resmi mengenai penjualan yang diusulkan telah dikirim ke Kongres AS. Amerika Serikat merupakan pemasok senjata utama ke Taiwan, yang dianggap China sebagai provinsi yang membangkang.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada Maret bahwa Washington menanggapi positif permintaan Taipei untuk penjualan senjata baru untuk meningkatkan pertahanannya dalam menghadapi tekanan dari China. Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan tetapi terikat oleh hukum untuk membantu menyediakan sarana pertahanan. American Institute of Taiwan yang berbasis di ibu kota, Taipei, bertindak sebagai kedutaan de facto.

Kurang dari 20 negara mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Kementerian Pertahanan Taiwan mengonfirmasi telah meminta senjata dan permintaan itu berjalan normal. Dalam sebuah pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan, komitmen AS untuk menyediakan senjata kepada Taiwan untuk mempertahankan diri membantu militer Taipei meningkatkan kemampuan tempurnya, mengkonsolidasikan kemitraan keamanan Taiwan-AS, dan memastikan keamanan Taiwan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement