Kamis 11 Jul 2019 10:50 WIB

Lorenzo yang Kian Tertinggal dari Marquez

Lorenzo dikabarkan sedang mempertimbangkan pensiun dari MotoGP pada akhir musim ini.

Jorge Lorenzo saat terjatuh pada balapan GP Catalunya, Ahad (16/6).
Foto: EPA-EFE/Enric Fontcuberta
Jorge Lorenzo saat terjatuh pada balapan GP Catalunya, Ahad (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Afrizal Rosikhul Ilmi

Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, terus kesulitan menemukan sentuhan juara yang pernah ia tunjukkan saat masih berbaju Yamaha. Kesulitan demi kesulitan terus membelenggu Lorenzo sejak menjadi joki kuda besi di Ducati pada 2016 silam.

Pilihan pindah ke tim kuat seperti Honda pun belum mampu menolong X-Fuera, julukan Lorenzo. Juara dunia MotoGP tiga kali itu bahkan dikabarkan sedang mempertimbangkan pensiun dari MotoGP pada akhir musim ini. Itu karena dalam setahun terakhir, Lorenzo absen hingga lima seri balapan karena cedera.

Saat ini, pembalap asal Spanyol itu sedang mengalami cedera retak tulang vertebrata. Akibatnya, pada seri balapan terakhir, posisi Lorenzo di MotoGP Jerman 2019 terpaksa digantikan oleh pembalap tes Repsol Honda Stefan Bradl.

Kabar pensiunnya Lorenzo diembuskan oleh Sky Sports Italia. Ada dua alasan yang membuat Lorenzo mempertimbangkan pensiun dari ajang yang sudah diikutinya sejak 2002.

Pertama adalah badai cedera yang membuat mantan rekan Valentino Rossi di Yamaha itu harus absen sangat panjang untuk bisa pulih 100 persen. Kondisi itu tidak memungkinkan bagi Lorenzo yang memiliki kontrak dengan Repsol Honda hingga 2020.

Kedua, Lorenzo dinilai mengalami kesulitan untuk beradaptasi di Honda, terutama dengan keberadaan Marc Marquez yang terus menunjukkan konsistensi di puncak klasemen sementara MotoGP 2019. Sejak resmi berseragam Honda, Lorenzo belum pernah finis di 10 besar.

Hasil terbaiknya sejauh ini hanya meraih urutan ke-11 di Le Mans, Prancis. Hasil itu berbanding jauh dengan Marquez yang mendominasi dan memimpin klasemen sementara musim 2019.

"Sangat sulit, ketika telah memenangi begitu banyak gelar dunia dari kemenangan dan terbiasa dengan itu, sangat sulit untuk berada jauh dari pemenang dan di luar 10 besar," kata Lorenzo, seperti dilansir Motorsport, Rabu (10/7).

Meski pernah mengalami hal serupa selama menjadi pembalap Ducati, menurut dia, berkarier di tim sayap asal Jepang ternyata lebih sulit. Bersama Ducati, Lorenzo baru mampu menunjukkan tajinya setelah bergabung selama 20 bulan. Dia tercatat meraih empat kali podium di mana tiga di antaranya adalah kemenangan dengan total 134 poin di akhir musim 2018.

Berbeda dengan Lorenzo, Marquez tampil superior, seperti di Sirkuit Sachsenring, Jerman, akhir pekan lalu. Pembalap berusia 26 tahun itu finis pertama pada sesi balapan GP Jerman, seri kesembilan MotoGP musim ini. Tambahan 25 poin membuat Marquez mengakhiri paruh pertama MotoGP 2019 dengan koleksi 185 poin. `Baby Alien' pun unggul 58 poin atas Andrea Dovizioso yang berada di posisi kedua.

Pembalap asal Spanyol ini bahkan telah menganggap persaingan di MotoGP 2019 lebih mudah bila dibandingkan musim sebelumnya. Itu karena selisih 58 poin dengan rivalnya merupakan selisih terbesar yang bisa didapat Marquez bila dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Bahkan, dari sembilan seri yang dilakoni musim ini, Marquez berhasil meraih delapan kali podium dengan lima kali menang. "Sejujurnya tidak tepat untuk saya mengatakan ini, tetapi tahun ini lebih mudah dibandingkan tahun lalu. Lihat saja perbedaannya," kata Marquez, seperti dikutip dari Tuttomotoriweb, Rabu (10/7).

Di Sirkuit Sachsenring sendiri, Marc tampil dominan selama 10 tahun terakhir. Baby Alien meraih keme nangan nya yang ke-10 secara beruntun sejak 2010 saat masih tampil di kelas 125cc. Dua tahun selanjutnya, pada kelas Moto2, Marquez juga mampu mempertahankan prestasinya. Bahkan, saat naik kelas ke MotoGP pada 2013, pembalap berusia 26 tahun itu tak kunjung mendapat lawan yang bisa merusak dominasinya.

Hebatnya lagi, Marquez juga selalu mengawali kemenangan di Sachsenring dengan start dari posisi paling depan. Artinya, dalam 10 tahun ke belakang, dia selalu jadi yang tercepat pada sesi kualifikasi untuk kemudian menuntaskan balapan dengan kemenangan. (ed:gilang akbar prambadi)

 
photo
Maverick Vinales (kedua kanan) berbicara dengan Jorge Lorenzo setelah insiden kecelakaan.

Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

- 2008:17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

- 2009:17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

- 2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

- 2011:15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

- 2012:18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

- 2013:17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

- 2014:18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

- 2015:18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

- 2016:18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

- 2017:18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

- 2018:14 balapan, 3 menang, 4 podium, 3 pole, 2 fastest lap, 134 poin

- 2019:(sementara): 9 balapan, 0 menang, 0 podium, 19 poin

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement