REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Musim kemarau mulai berdampak pada pasokan air bersih yang ada di permukiman warga. Di mana air bersih dari PDAM maupun sumur warga mulai berkurang dibandingkan sebelumnya. "Air masih mengalir tapi mulai berkurang dibandingkan sebelumnya," ujar salah seorang warga di Tipar, Kecamatan Citamiang, Neng Dilla (23 tahun), Kamis (11/7).
Air yang ada di rumahnya itu bersumber dari sumur. Menurut Neng, kondisi ini terjadi dalam beberapa pekan terakhir di musim kemarau. Sehingga ia khawatir kondisi air di sumur terus berkurang.
Kini ia dan keluarganya mulai menghemat penggunaan air. Hal ini dilakukan agar pasokan air bersih bisa tersedia selama musim kemarau.
Warga lainnya, Anisa (23) warga Kecamatan Cikole mengatakan, pasokan air PDAM saat ini berkurang dibandingkan sebelumnya. "Pasokan air mulai berkurang, tapi masih mengalir," ujarnya.
Anisa berharap musim kemarau ini tidak berdampak pada pasokan air bersih. Sehingga warga berharap PDAM bisa mengantisipasi adanya dampak pada musim kemarau pada pasokan air bersih.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain mengatakan, warga diminta untuk menghemat penggunaan air dalam menghadapi musim kemarau. "Kami mengimbau warga untuk hemat air," ujarnya.
Zulkarnain menuturkan, hingga kini dari tujuh kecamatan di Kota Sukabumi belum ada yang melaporkan dampak kekeringan. Sehingga ia berharap adanya laporan kepada petugas dan akan akan segera ditindaklanjuti dengan pasokan air bersih.