REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mulai menunjukkan taringnya terhadap pemain atau ofisial yang melakukan tindakan rasisme. Badan sepakbola tertinggi di dunia itu menggandakan hukuman dua kali lipat menjadi larangan 10 pertandingan bagi oknum yang terbukti melakukan tindakan rasis.
FIFA juga akan mengundang korban dari tindakan atau perkataan rasis untuk membuat pernyatan dalam pengambilan keputusan sanksi disiplin. Lebih lanjut, FIFA telah mengubah bahasa alam kode disiplin termasuk memaksa seseorang karena orientasi seksualnya atas isu diskriminasi.
Perubahan itu setelah FIFA membuat ulang kode disiplin, setelah bekerja sama dengan grup pemantau diskriminasi, Fare. Perubahan itu akan dilakukan pekan depan.
Sebelumnya, seseorang yang dinyatakan bersalah atas kekerasan rasis dihukum minimal lima pertandingan. Sehingga dengan adanya perubahan tersebut, ditingkatkan menjadi 10 pertandingan.