Setelah shalat Subuh dan mengaji Alquran, pembimbing ibadah umrah dari Rafa Lintas Cakrawala, Ustaz Makmun, mengajak para jamaah duduk bersantai di halaman Masjidil Haram. Langit Makkah masih seputih kapas. Mentari masih asyik berzikir dan belum ingin tampil di langit timur. Angin sepoi-sepoi membelai wajah kami.
Ustaz Makmun, alumnus Universitas Ummul Quro, Makkah, mengupas tentang hikmah Isra Mi'raj. Wawasannya yang luas dan cara penyampaiannya yang lugas sangat menarik hatiku.
Pukul 06.30, Ustaz Makmun mengajak jamaah kembali ke hotel untuk sarapan. Saat aku bangkit dari tempat duduk, aku melihat seseorang yang rasanya aku kenal berjalan dari arah Masjidil Haram. Makin dekat, aku makin yakin. Banyak wanita berlesung pipi, tapi wanita yang mempunyai dua lesung pipi sekaligus sangat jarang. Salah satunya adalah Neneng Azzahra.
Ya, dia adalah Neneng Azzahra. Wanita yang masih mengenakan mukena putih itu berjalan berdampingan dengan dua jamaah wanita lainnya.
Aku menghampirinya.
"Assalamualaikum. Neneng? Neneng Azzahra?"
"Iya, saya Fikri."
"Subhanallah. Kita bertemu di Tanah Suci," ujarnya lembut.
"Iya, Neng. Kang Adang mana?"