Puluhan tahun raga ini bersama
Membersamai di suka dan dukanya
Nestapa rasa sirna
Pedih, perih tak terasa
Badai, petir goyangkan bahtera
Terumbu karang rusakkan perahu
Ah, semua bisa berlalu
Dengan tawa dan canda hadapi semua
Namun, hambar muncul
Tatkala rasa ternyata hanya semu
Terkuak di perilakumu nan menyembul
Terbukti faktamu singkirkan percaya untukku
Yah,
Setelah kutahu semua
Basa-basi nan sekian lama bertahan
Cintamu mungkin juga polesan
Kau simpan rasa tak percaya dalam diam
Kalau soal asumsi, aku mengerti
Ini soal kapabilitas yang kubergelut cukup lama
Tak cukup pengalaman
Tapi, diri ini mengenyam pendidikan
Entahlah, apa yang ada di benakmu
Hingga lebih percaya 'tukang jamu' daripadaku
Paramedis palsu, mungkin itu anggapmu
Atau mungkin hanya berpura tuk terlihat mencintaiku
Nyata, hari ini aku sangat sakit
Setelah sekian waktu mengemis cinta dan buatku sia-sia
Benarlah banyak orang berkata
Lebih enak dicinta, daripada mencinta
Berpuluh tahun aku mencinta
Tulus ikhlas demi sebuah pahala
Masa muda kubiarkan lepas begitu saja
Demi dapatkan cinta nan setia
Ah, ternyata menyakitkan
Hidup dalam kepura-puraan
Mengais belas kasih dalam kepalsuan
Yaa Rabb, kuatkah aku terima sebagai pesakitan?
Pengirim: Sunarti asal Ngawi