Jumat 12 Jul 2019 16:57 WIB

Dishub Tampung Aspirasi Sopir Soal Rekayasa Lalin Sukajadi

Evaluasi besar akan dilakukan setelah masa uji coba rekayasa lalin Sukajadi selesai.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Jalan Sukajadi menjadi satu arah dalam uji coba rekayasa lalu lintas, di Kota Bandung, Kamis (11/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Jalan Sukajadi menjadi satu arah dalam uji coba rekayasa lalu lintas, di Kota Bandung, Kamis (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menerima perwakilan sopir angkutan kota yang berdemo memprotes ujicoba rekayasa lalu lintas di kawasan Sukajadi, Jumat (12/7). Para sopir ini mengeluhkan rute mereka yang berubah karena imbas dari rekayasa lalin.

Kepala Dishub Kota Bandung Ricky Gustiadi mengatakan bersama Satlantas Polrestabes Bandung pihaknya telah menerima usulan yang disampaikan para sopir. Ricky menyebutkan aspirasi tersebut ditampung dan akan dievaluasi setelah uji coba dievaluasi.

Baca Juga

"Karena ini masih uji coba dua hari tentu saja masih banyak perubahan yang kita lakukan. Setelah tujuh hari kita akan evaluasi. Disitu akan dibuat berita acara kesepakatan yang fix antara angkot dibawah Organda bersepakat memanajemen permanenkan seperti apa, apa yang sudah terakomodir apa yang belum," kata Ricky di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Jumat (12/7).

Ia mengatakan dalam audiensi tersebut para sopir mengaku rekayasa lalin ini berdampak pada perubahan rute. Akibatnya ada persinggungan dengan trayek lainnya yang berakibat pada persaingan penumpang.

Menurutnya setiap hari ada evaluasi dari rekayasa lalin yang diterapkan. Setiap hari pula kemungkinan ada perubahan arus di sekitar kawasan Sukajadi mengikuti kondisi di lapangan.

"Besok diubahnya ya sesuai kondisi di lapangan. Tidak harus tetap," ujarnya.

Ia mengatakan evaluasi besar akan dilakukan setelah masa uji coba selesai. Nantinya akan diambil kesepakatan memberlakukan secara permanen rekayasa lalin atau mengembalikan pada rute awal. Termasuk perubahan rute angkot jika nantinya rekayasa lalin resmi diterapkan.

"Tentu setelah nanti berita acara kesepakatan dibuat kita usulkan ke kepala daerah kepwal penetapan rute trayek dirubah rute-rutenya. Tapi ujung trayek tetap," tambahnya.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Agung Reza menambahkan setiap harinya ada evaluasi untuk menyesuaikan rekayasa lalin dengan kondisi di lapangan. Hal ini menjadi bagian untuk mencari formulasi perubahan arus yang tepat di kawasan Sukajadi.

"Masih ada potensi (perubahan). Kita cari formula yang pas. Intinya jalur utama Jalan Sukajadi, Setiabudi, Cipaganti tetap. Yang jadi jalur penopang ini yang harus kita mainkan," kata Reza di lokasi yang sama.

Menurutnua berdasarkan evaluasi pada hari kedua ini ada perubahan arus dari rekayasa awal di beberapa titik. Yakni di Jalan Cemara yang awalnya dibuat dua arah menjadi satu arah menuju Jalan Sukajadi dari Jalan Cipaganti. Kemudian dari Jalan Eyckman ke Jalan Sukajadi dibuka menuju flyover Pasupati atau Jalan Pasteur bawah. 

Ia mengatakan perkembangan uji coba rekayasa di hari kedua relatif menunjukkan hasil yang positif. Di jalan utama seperti Setiabudi dan Cipaganti cenderumg lancar. Sempat terjadi hambatan pada siang hari karena adanya aksi sopir angkot di sekitar Taman Sukajadi. 

Kepadatan juga terjadi di Jalan Setiabudi menuju Jalan Cipaganti. Hal ini dikatakannya karena adanya pemindahan trailing beton di depan Rumah Mode. Namun setelahnya arus lalu lintas relatif lancar.

Ia menambahkan pihaknya mulai mengantisipasi kepadatan menjelang akhir pekan (weekend) ini. Sebab kawasan Sukajadi menjadi titik kemacetan parah saat weekend yang menjadi latar belakang rekayasa lalu lintas ini.

"Prediksi besok seprti hari ini sudah berdatangan mungkin puncaknya sore. Setelah shalat jumat tadi sudah mulai banyak masuk kita akan lihat malam weekend ini sampai besok sabtu pasti meningkat.  Jadi kita sudah melakukan ploting personel di beberpa titik. Termasuk di kawasan yang berdampak," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement