Sabtu 13 Jul 2019 20:46 WIB

Polisi Sidoarjo Tembak Pelaku Pencurian Toko Swalayan

Pelaku pencurian dihadiahi timah panas dan meninggal.

Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Petugas Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Sidoarjo, Jawa Timur berhasil menindak tegas pelaku pencurian dengan kekerasan di sejumlah toko swalayan yang ada di Kabupaten Sidoarjo yang cukup meresahkan masyarakat. Pelaku pencurian dihadiahi timah panas dan meninggal.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur Kombes Pol Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi mengatakan, aksi pencurian dengan kekerasan itu dilakukan oleh dua orang pelaku, yakni AH dan TS. "Pada saat akan ditangkap, AH terpaksa ditindak dengan tembakan terukur karena berusaha menyerang petugas. Setelah itu, ketika dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Porong oleh petugas kesehatan, pelaku dinyatakan meninggal dunia," katanya di sela ungkap kasus pencurian dengan kekerasan di Mapolresta Sidoarjo, Sabtu (13/7).

Ia melanjutkan, untuk satu tersangka lainnya yakni TS berhasil ditangkap petugas dengan sejumlah barang bukti aksi pencurian yang dilakukan di sejumlah toko swalayan.

"Dari tangan tersangka, petugas berhasil menyita beberapa barang bukti seperti uang tunai senilai Rp20 juta, senjata tajam jenis clurit dan pisau, helm dan juga kendaraan roda dua yang digunakan oleh pelaku saat menjalankan aksinya," ujarnya.

Menurutnya, selain di Sidoarjo, dua orang pelaku yang berhasil ditangkap itu biasa melakukan aksinya di Pasuruan. Dari informasi yang didapat, pelaku beraksi di Tanggulangin Sidoarjo dan Beji, Pasuruan.

"Kami juga telah mengumpulkan sejumlah manajer toko swalayan yang ada di Sidoarjo untuk berkoordinasi terkait dengan permasalahan pencurian dengan kekerasan yang akhir-akhir ini cukup meresahkan masyarakat. Apalagi, para pelaku ini tidak segan-segan untuk melukai korbannya saat beraksi," ujarnya.

Terhadap tersangka tersebut, kata dia, telah diduga keras melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 ayat (1) dan ayat (2) ke-1e, 2e KUHP diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 12 (dua belas) tahun.

"Kami juga meminta kepada masyarakat untuk senantiasa melaporkan kepada petugas jika melihat ada tindakan-tindakan yang mencurigakan, termasuk menggunakan aplikasi Delta Siap yang di dalamnya terdapat tombol panic button yang bisa digunakan oleh masyarakat," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement