REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mendistribusikan enam tangki air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan, Sabtu (13/7). Air bersih sebanyak 30 ribu liter itu disalurkan ke tiga kecamatan, di antaranya Kecamatan Purbaratu, Tamansari, dan Cibeureum.
Kepala Cabang ACT Tasikmalaya Taufik Perdana mengatakan, pihaknya bersama BPBD berkomitmen untuk sama-sama meanggulangi kekeringan di Tasikmalya. Menurut dia, ACT Tasikmalaya telah menyiagakan pasokan air bersih dan armada mobil tangki air untuk menanggulangi kekeringan di wilayah Priangan Timur, seperti Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
"Kita siap siaga menuju puncak kemarau di bulan Agustus. Insya Allah ACT dari mulai hari ini akan mengelilingkan water tanknya untuk menjangkau tempat-tempat yang terdampak kekeringan,” kata dia, Sabtu (13/7).
Ikah, salah satu warga yang menerima bantuan air bersih, mengatakan sumurnya sudah mulai mengalami kekeringan sejak empat bulan silam. Akibatnya warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sudah empat bulan kami sangat sulit menemukan air bersih, kalau dapet pun harus jalan jauh. Alhamdulillah dengan hadrinya ACT Tasik dan BPBD sangat membantu, bisa memenuhi kebutuhan air bersih kami selama satu minggu,” kata dia.
BPBD Kota Tasikmalaya juga telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. Berdasarkan data BPBD, terdapat 1.027 titik potensi rawan kekeringan yang tersebar di 50 kelurahan dan sembilan kecamatan Kota Tasikmalaya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan berharap, semakin banyak lembaga yang membantu mengatasi masalah kekeringan. Sebab, BPBD tak akan bisa menanggulangi kekeringan tanpa ada bantuan dari masyarakat atau dunia usaha.
“Sinergitas ini memang diharapkan bisa mempermudah pencapaian tujuan kita bersama. BPBD memiliki pemetaan yang akan disinergikan dengan ACT Tasikmalaya dan mari kita terjun bersama-sama ke lapangan untuk melayani masyarakat," kata dia.