REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemadaman listrik yang terjadi di sebagian besar wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS) membuat kota yang dikenal dengan keramaian tersebut gelap gulita pada Sabtu (13/7). Suasana suram terlihat di berbagai fasilitas publik dan tempat-tempat yang biasanya dikunjungi banyak orang seperti stasiun kereta bawah tanah, pertokoan, hingga teater Broadway yang terkenal.
Sepanjang pemadaman listrik tersebut, tak ada kematian maupun insiden yang mengakibatkan orang mengalami cedera dilaporkan. Menurut pihak berwenang, pemadaman listrik terjadi mulai pukul 18.47 waktu setempat.
Hamparan blok di Manhattan, dimulai dari West 42nd Street hingga West 72nd Street menjadi area yang terdampak dengan adanya pemadaman listrik. Ini menjadi yang terbesar sejak 1970-an, di mana pemadaman listrik secara luas terjadi di New York dan memicu penjarahan, serta kerusuhan di kota terpadat di AS tersebut.
“Saya melihat kota dari atas dan sebagian besar wilayah saat ini telah kembali terang, meski masih ada yang belum demikian,” ujar Gubernur New York, Andrew Cuomo dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu (13/7).
Ia berbicara lima jam setelah pemadaman listrik dimulai. Menurut Cuomo, daerah di sisi barat New York belum sepenuhnya pulih dan masih gelap gulita.
Meski demikian, menjelang tengah malam listrik hampir sepenuhnya menyala kembali di New York. Teriakan orang-orang yang menyambut gembira bahwa kota itu kembali terang seperti sedia kala juga terdengar seketika.
Dalam laporan pihak berwang, lebih dari 73 ribu rumah dan pertokoan yang terkena dampak pemadaman listrik di New York. Belum ada konfirmasi mengenai penyebab pemadaman listrik di kota yang dijuluki Big Apple tersebut. Namun, hal ini diyakini terkait dengan kelebihan beban listrik.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa ia mendengar suara ledakan di wilayah Upper West Side sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Pemadam kebakaran saat itu juga menginformasikan bahwa petugas dikerahkan di lokasi sekitar trafo yang terbakar.
Dampak dari pemadaman listrik di New York terlihat sangat jelas di Times Square. Selama ini, lokasi yang terkenal dipadati banyak orang dari seluruh dunia itu tampak sangat berbeda. terlebih, ketika teater Broadway membatalkan pertunjukan dan lampu di dekat Radio City Music Hall tak lagi menyala.
Beberapa wisawatan mengaku trauma dengan pemadaman besar yang terjadi kali ini, mengingatkan mereka dengan insiden 1977. Diantaranya adalah Dave dan Dara Campbell yang berasal dari Gilbert, Arizona.
“Orang-orang di rumah kami bertanya apakah kami baik-baik saja,” ujar Dara Campbell.
Setidaknya 100 petugas polisi New York dikerahkan selama pemadaman besar kali ini terjadi. Termasuk juga pasukan Garda Nasional untuk membantu mengendalikan lalu lintas.