Ahad 14 Jul 2019 14:19 WIB

Warga Jelegong Mulai Kesulitan Peroleh Air Bersih

Warga Jelegong Kabupaten Bandung mulai terkena dampak kekeringan musim kemarau

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kekurangan Air Bersih saat Musim kemarau. Warga mengecek drum penampungan air hujan (ilustrasi)
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Kekurangan Air Bersih saat Musim kemarau. Warga mengecek drum penampungan air hujan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SOREANG -- Sejumlah warga di Desa Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung mulai terkena dampak kekeringan dari musim kemarau yang tengah berlangsung. Sebagian dari mereka kesulitan untuk memperoleh air bersih yang digunakan kebutuhan sehari-hari.

Ketua Dusun wilayah 4, Desa Jelegong, Dadang Sutisna mengungkapkan di RW 16 yang terdiri dari tiga RT sudah merasakan kesulitan memperoleh air bersih. Sebagian dari mereka terpaksa harus mengambil air bersih dari mata air yang berada di area pesawahan di RW lain.

Baca Juga

"Di RW 16, Desa Jelegong berada di kaki gunung. Awalnya ada mata air tapi sekarang gak ada. Jadi mereka ngambil air secara manual di area pesawahan. Mata airnya ngalir terus," ujarnya kepada Republika, Ahad (14/7).

Diluar RW tersebut, ia mengungkapkan air bersih relatif bisa diakses oleh masyarakat. Menurutnya, tiap kemarau di RW 16 selalu mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih. 

"Mereka menyiasatinya di wilayah situ ada mata air tapi di area pesawahan. Mereka ngambilnya kesana. Mereka ngambil pakai ember manual," ungkapnya.

Dadang mengatakan sebagian warga yang mengambil air di mata air dilakukan saat kondisi sumur di rumah mereka mengering. Sebelum kemarau, katanya biasanya warga memanfaatkan sumur-sumur mereka yang terdapat air bersih disana.

"Disini ada mata air juga di Gunung Lalakon tapi karena ada pengerukan jadi berkurang airnya jadi cuma 20 persen gak signifikan," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Sudrajat mengatakan pihaknya, Senin (15/7) akan mengumpulkan seluruh camat untuk membahas antisipasi kekeringan di 31 Kecamatan. Pihaknya juga akan mendata daerah mana saja yang sudah mengalami kesulitan air bersih.

"Besok kita akan data (daerah kesulitan air bersih dan kekeringan) sekaligus tindaklanjutnya," katanya. Muhammad Fauzi Ridwan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement