Senin 15 Jul 2019 14:29 WIB

3.500 Mahasiswa PTKIN Berlomba di Pionir IX 2019

Pionir IX 2019 digelar hingga 21 Juli dengan tema Spirit of Unity

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Kontingen Institut Agama Islam Negeri Bengkulu di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang akan megikuti Pionir IX 2019.
Foto: Dok Ist
Kontingen Institut Agama Islam Negeri Bengkulu di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang akan megikuti Pionir IX 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (Pionir) IX 2019 digelar di UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur pada 15-21 Juli 2019. Ajang dwitahunan untuk mahasiswa PTKIN ini yang diikuti 3.500 mahasiswa tersebut mengusung tema 'Spirit of Unity'. 

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama (Kemenag), Arskal Salim GP menjelaskan, mengusung tema spirit of unity agar diantara anak bangsa saling mempererat tali silaturrahim kebangsaan dan memperteguh persatuan antar PTKIN se-Indonesia. Pionir akan menghadirkan suasana kebersamaan dan saling kesepahaman untuk merajut tali kebangsaan yang beberapa waktu yang lalu agak kendur.

Baca Juga

"Pionir diharapkan berkontribusi bagi kemajuan prestasi akademik, olahraga dan seni serta media mencari bibit-bibit unggul dalam kancah nasional," kata Arskal melalui keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Senin (15/7).

Menurutnya, Pionir bisa menjadi ajang untuk mengukur sejauh mana keberhasilan pembinaan mahasiswa perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN). Serta sejauh mana kemajuan yang dihasilkan dari pembinaan di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan sanggar-sanggar seni budaya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Maulana Malik Ibrahim, Isroqunnajah mengatakan, animo mahasiswa yang ikut ambil bagian dalam Pionir kali ini sangat menggembirakan. Tercatat ada 3.500 mahasiswa utusan dari tujuh STAIN, 34 IAIN dan 17 UIN.

Dia menyampaikan ada 39 cabang yang akan di lombakan dan dipertandingkan yang terbagi dalam empat kategori. Yaitu kategori ilmiah, olahraga, seni, dan cabang riset. Kategori ilmiah meliputi tujuh jenis lomba di antaranya debat bahasa Arab, debat bahasa Inggris, debat konstitusi, business plan, musabaqah qiroatil kutub, musabaqah karya tulis Alquran, dan musabaqah fahmil Alquran.

"Kategori olahraga ada 12 lomba, di antaranya bola voli, futsal, tenis meja, bulu tangkis, catur, sepak takraw, basket, karate, pencak silat, tae kwon do, panjat dinding dan lempar pisau," ujarnya.

Sementara kategori seni ada 13 lomba di antaranya kaligrafi, desain dan peragaan busana islami, duta PTKIN, musabaqah hifdzil Alquran, dan musabaqah syarhil Alquran. Kemudian lomba puitisasi Alquran, musikalisasi hadits, pop solo Islami, cipta lagu Islami, musabaqah tilawatil Alquran, pemilihan dai mahasiswa, film pendek dan hadrah.

Isroqunnajah menjelaskan, dalam kategori riset ada empat jenis lomba di antaranya karya tulis ilmiah ilmu-ilmu sosial, karya tulis ilmiah sains dan teknologi, karya inovatif, dan inovasi media pembelajaran. "Jika dibandingkan dengan Pionir ke-VIII di UIN Ar-Raniry Aceh dua tahun lalu, maka terdapat penambahan jumlah cabang secara signifikan," jelasnya.

Ia menambahkan, selain perlombaan dan pertandingan juga akan diselenggarakan kegiatan pendukung seperti pertemuan forum pimpinan PTKIN dan FGD pola pembinaan serta pengembangan mahasiswa. Kemudian ada seminar dan temu DEMA dan SEMA PTKIN, pentas seni dan kreativitas mahasiswa dan pameran produk-produk PTKIN.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement