REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Aparat Brimob Polda Lampung dan TNI berjaga dan bersiaga di lokasi bentrok antardua kelompok warga di lahan Register 45 Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji, Lampung, Kamis (18/7). Petugas masih fokus di lokasi bentrok agar bentrok tidak terjadi susulan lagi dan meluas ke daerah lain.
Kapolres Mesuji AKP Edi Purnomo belum dapat menjelaskan rinci kronologis kejadian bentrok dua kelompok warga di hutan Register 45 Sungai Buaya, pada Rabu siang lalu Menurut dia, saat ini aparat keamanan dari Polri dan TNI masih berjaga dan bersiaga di lokasi kejadian.
Penempatan sejumlah personil di lokasi bentrok untuk mencegah terjadinya bentrok meluas ke depan. “Kam masih fokus menjaga kondisi keamanan, agar tidak meluas,” katanya, Kamis (18/7).
Ia mengatakan saat ini kondisi di lokasi bentrok sudah mulai aman. Aparat terus melakukan penyisiran di beberapa tempat untuk menjaga kondisi tetap aman dan terkendali, dan berupaya meminimalisir terjadinya bentrok susulan.
Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan Republika.co.id dari warga setempat, Kamis (18/7), bentrok antardua kelompok warga terjadi antaran Kelompok Warga Desa Mekar Jaya Abadi dengan kelompok Warga Pematang Panggang (Mesuji Raya). Untuk sementara ini, bentrok diduga dipicu perebutan lahan di hutan Register 45 Sungai Buaya Mesuji.
KKorban bentrok antardua kelompok warga terdapat empat orang meninggal, 10 orang luka-luka. Sembilan korban luka-luka dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Bandar Lampung. Terdapat enam orang warga luka serius terkena sabetan senjata tajam di tubuhnya.
Korban yang meninggal terdapat dari Kelompok Mekar Jaya Abadi, yakni Dali, Jeman, Roli, dan seorang lagi belum teridentifikasi. Sedangkan korban yang luka-luka diketahui bernama Jono, Yudi, Budi, Rahmat, Ipul, dan Haryono.
Korban yang luka-luka baik luka berat dan ringan dibawa ke Puskesmas Simpang Pematang dan Klinik Asa Medika. Selanjutnya pada Rabu malam hingga Kamis pagi, korban telah dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Bandar Lampung.