REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta Bhakti Nusantara Nasional (BNN) di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat hanya menerima satu orang siswa pada tahun ajaran ini. Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan saat tahun ajaran 2018 yang menerima tujuh orang siswa.
Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan saat siswa baru yang mendaftar tidak masuk sekolah yang berada di Kampung Cibadak, RT 04 RW 01, Desa Kertawangi. Situasi yang dialami sekolah dikeluhkan oleh jajaran pimpinan sekolah.
Meski begitu, sekolah masih membuka pendaftaran penerimaan siswa baru hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Bahkan promosi gencar dilakukan meski masih sedikit yang mendaftar.
"Tahun ajaran sekarang, satu orang yang daftar. Katanya ada empat orang lagi yang akan nyusul (daftar)," ujar Sutasah, Wakil Yayasan Bakti Nusantara Nasional, Kamis (18/7). Jurusan yang dibuka di sekolah ini yaitu farmasi, otomotif, dan administrasi perkantoran.
Sutasah mengungkapkan sejak berdiri sembilan tahun lalu, sekolah terus mengalami penyusutan siswa. Bahkan saat ini pihaknya masih kekurangan siswa. Termasuk di kelas XI dan XII yang hanya berjumlah 11 orang siswa.
Akibatnya, banyak ruangan sekolah tiga lantai tersebut yang tidak terpakai. Sutasah mengatakan pihaknya pun menggabungkan kegiatan belajar mengajar dua kelas XI dan XII tersebut dalam satu ruang kelas.
Ia mengaku salah satu penyebab minimnya siswa yang ingin mendaftar di SMK BNN adalah lokasi sekolah yang jauh dari jalan raya. Selain itu ada SMK Negeri yang lokasinya dekat dengan SMK BNN.
Meski minim siswa, para guru SMK BNN yang mayoritas honorer tetap bersemangat mengajar. Mereka telah berkomitmen mengajar meski siswa yang ada sedikit.
Salah seorang siswa kelas XI, Dewi (15 tahun), mengaku tidak mempermasalahkan sedikitnya jumlah siswa yang belajar di SMK BNN. Baginya, yang terpenting bisa memahami materi yang diajarkan.