REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Atlet Azzahra Permatahani yang menjadi salah satu perenang andalan dipastikan tidak bisa ikut membela kontingen Indonesia pada ajang ASEAN Schools Games 2019. Azzahra harus mengikuti Kejuaraan Asia.
"Ya, Azzahra salah satu perenang kami, tidak bisa ikut ASG tahun ini, sehingga potensi raihan medali emas berkurang," kata pelatih kepala tim nasional renang ASG Indonesia Deni Wardeni di Semarang, Kamis (18/7).
Pada ASG 2018 di Malaysia, Indonesia membawa pulang 15 emas, 17 perak, dan delapan perunggu. Ketika itu, Azzahra menyumbang dua emas. Berkaca dari prestasi itu, tim renang Indonesia tetap optimistis mampu meraih 12 medali emas pada ASG 2019.
Ia mengungkapkan mewaspadai kekuatan para perenang dari Thailand dan Malaysia, serta hanya meraba-raba dari data mengenai catatan waktu yang dipunyai.
"Yang kami tahu, Thailand turun dengan kekuatan penuh atau perenang terbaiknya, sedangkan Malaysia menerjunkan beberapa perenang pelapisnya," ujarnya.
Menurut dia, momentum tuan rumah pada ajang ASG 2019 ini harus bisa dimaksimalkan oleh kontingen Indonesia guna meraih hasil yang terbaik.
"Dukungan dari masyarakat akan sangat membantu semangat perenang saat berlomba," katanya.
Seperti diwartakan, ASG 2019 akan diikuti 10 negara termasuk Indonesia dan mempertandingkan sembilan cabang olahraga dengan venue seluruhnya di Kota Semarang.
Cabang olahraga renang akan berlangsung kolam renang di Stadion Jatidiri. Atletik, tenis meja, dan tenis lapangan akan dilangsungkan di Stadion Tri Lomba Juang. Bulu tangkis berlangsung di GOR Universitas Semarang, bola basket di GOR Sahabat, sepak takraw di GOR Unika Soegijapranata, bola voli indoor di GOR UIN Walisongo, dan pencak silat di Patra Hall and Convention Hotel.