REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih ganda putra bulutangkis Indonesia, Herry Iman Pierngadi memberikan catatan khusus kepada anak didiknya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang kalah pada perempat final melawan pasangan Jepang. Menurut dia, mereka bermain di bawah performanya.
"Saya kurang puas dengan Fajar. Kemarin sudah ngobrol memberikan motivasi," ujar Herry IP, usai mengantarkan Kevin/Marcus lolos final Blibli Indonesia Open 2019, Sabtu (20/7).
Fajar/Rian secara keseluruhan permainannya dinilai tidak maksimal. Herry IP mengatakan, banyak catatan yang mesti dievaluasi, salah satunya pola permainannya yang menonton hingga mudah terbaca lawan.
Selain itu, mereka juga mulai kewalahan meladeni permainan Jepang karena kekuatan ototnya mulai menurun. Herry IP berharap pada turnamen berikutnya mereka bisa lebih maksimal.
Dia juga tak lupa menyampaikan rasa syukurnya atas terciptanya All Indonesia Final antara Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan. Pasalnya, ini adalah turnamen besar yang diikuti oleh pemain hebat di dunia. "Ini hadiah untuk masyarakat Indonesia," ujar Herry IP.
Herry IP mengungkapkan perbedaan keberhasilannya membawa anak asuhnya tembus final tahun ini dengan yang pernah dilakukan sebelumnya pada 2005. Menurut dia, tahun ini lebih berat karena semua pemain mengejar poin untuk olimpiade Tokyo 2020.