REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI— Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupaten Sukabumi akhirnya buka suara terkait pengibaran bendera tauhid yang identik dengan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di sekolah itu.
Kepala MAN 1 Kabupaten Sukabumi, Fahirudin, mengatakan, bendera tauhid tersebut dikibarkan atas inisiatif siswa bukan guru untuk menarik pelajar bergabung dalam kegiatan remaja Islam di sekolah.
"Pengibaran bendera bukan inisiatif dari guru dan inisiatif siswa," ujar Fahirudin kepada wartawan Senin (22/7). Hal ini disampaikan selepas upacara bendera yang dihadiri Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi.
Dari keterangan siswa, kata Fahirudin, hanya ada satu pesan dari organisasinya untuk menarik yang lain bergabung dalam kegiatan remaja Islam. Mereka tidak ada niatan apapun di luar itu dan menilai lambang bendera itu dapat menarik pelajar bergabung dalam organisasi remaja masjid.
Pada waktu itu, kata Fahirudin, semua guru ada di kelasnya masing-masing. Sehingga tidak mengetahui adanya pengibaran bendera.
"Pada hari ini pun, para siswa memberikan klarifikasi untuk mengikrarkan tidak ada HTI di sekolah," kata Fahirudin. Para siswa membuat pernyataan sikap penyesalan.
Kapolres Sukabumi AKBP, Nasriadi, menambahkan, pada Senin ini sengaja mendatangi MAN 1 Sukabumi untuk memberikan masukan dan diskusi kepaa para pelajar.
"Agar pelajar lebih memahai aturan dan organisasi yang tidak boleh diikuti," ujar dia. Hasilnya para pelajar senang dan mereka cinta tanah air sebagai generasi penerus bangsa.