REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain klub Liga 2 Indonesia Persewar Waropen, Krismon Wombaibobo, mengaku sempat minder ketika pertama kali bergabung dengan tim nasional Indonesia U-23 dalam pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Ahad (21/7). Status bermain di kompetisi kasta kedua menjadi penyebabnya.
"Ya, awalnya ada perasaan minder. Pertama-tama di sini saya berpikir, 'Wah, ini teman-teman sudah mempunyai nama di Liga 1, sementara kami dari Liga 2'," ujar Krismon usai berlatih di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (23/7).
Pikiran semacam itu membuat pemain berusia 21 tahun ini ragu untuk membaur dengan rekan-rekannya yang lain. Apalagi, Krismon belum pernah dipanggil masuk TC tim nasional.
Akan tetapi, perlahan Krismon mendapatkan kepercayaan diri dan pelan tapi pasti dia terbiasa dengan suasana timnas U-23. Menurut Krismon, adaptasinya semakin lancar berkat dukungan teman-temannya yang juga berasal dari Papua, seperti David Rumakiek.
Selain itu, dia juga memiliki teman sekamar yang selalu menyemangatinya, Sani Rizki Fauzi. Sani adalah anggota timnas U-22 yang menjadi juara Piala AFF U-22 2019.
"Teman-teman dan Bang Sani bilang kepada saya agar bersikap saja seperti biasa. Di sini semuanya sama-sama bermain sepak bola. Setelah itulah kepercayaan diri saya bertambah dan semakin lama bisa beradaptasi dengan tim," kata Krismon.
Krismon Wombaibobo adalah satu dari lima pemain klub Liga 2 Indonesia 2019 yang dipanggil oleh pelatih timnas U-23 Indra Sjafri untuk mengikuti TC pada 21-31 Juli 2019 di Jakarta. Selain dia, ada Alekvan Djin dari Persik Kediri, Samuel Balinsa dan Natanael Siringo dari PSMS Medan, dan Beni Oktovianto dari Persiba Balikpapan. Total 26 pemain mengikuti TC untuk persiapan SEA Games 2019.