Rabu 24 Jul 2019 12:40 WIB

Dompet Dhuafa Bangun Sumur Air Bersih untuk Warga Kekeringan

Dompet Dhuafa juga memberikan bantuan perahu bermesin berkapasitas delapan orang.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan.
Foto: Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Akibat tidak menentunya kondisi iklim yang terjadi di Indonesia membuat masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya sudah lagi tidak kaget dengan peristiwa alam yang terjadi di wilayahnya. Bukan hanya banjir yang kerap melanda Desa Pantai Harapan Jaya, cuaca panas dan tanah tandus juga kerap kali terjadi desa tersebut. Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa membangun sumur air bersih untuk masyarakat Desa Pantai Harapan Jaya,Kecamatan Muara Gembong, Bekasi.

Menurut keterangan Ahmad Baikhaki selaku koordinator program Kawasan Tanggap Bencana (KTB) DMC Dompet Dhuafa, banjir kerap kali melanda Desa Pantai Harapan Jaya tiap tahunnya.Desa ini merupakan daerah langganan banjir tiap tahun. Kita juga sudah memiliki upaya-upaya awal untuk menyusun kebijakan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di tingkat desa.

"DMC Dompet Dhuafa juga telah memberikan bantuan berupa perahu bermesin berkapasitas delapan orang untuk warga desa saat membantu bencana banjir tahun 2016 silam,” katanya, seperti dalam siaran persnya, Rabu (24/7).

photo
Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan.

Usai banjir tahun 2016 berakhir, Disaster Management Center Dompet Dhuafa melalui program Kawasan Tanggap Bencana (KTB) mengadakan pelatihan dasar penanggulangan risiko bencana bersama masyarakat Desa Pantai harapan Jaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari dengan melibatkan sekitar 30 orang yang terdiri dari unsur pemerintahan desa dan masyarakat setempat.

Masyarakat diajak untuk memahami upaya-upaya awal mengurangi risiko dampak banjir dengan memiliki bale minimal dua buah di setiap rumah. Demikian agar ketika volume air meningkat, warga dapat menyelamatkan barang-barangnya.

Selain itu, pemerintah desa menghimbau pentingnya menerapkan kalender musim saat bercocok tanam. Sehingga warga dapat memperdiksi waktu paling tepat untuk bercocok hingga panen, serta menghindari terjadinya gagal panen akibat banjir.

Menurut  Adidah (36 tahun), Salah seorang warga dusun IV Desa Pantai harapan jaya saat mengatakan, kekeringan sudah melanda desanya sejak tiga bulan terakhir. Ia juga mengaku para warga kesulitan mendapatkan air bersih, serta lahan persawahan menjadi tandus sehingga tidak dapat dikelola sama sekali.

"Saya berterima kasih sekali dengan keberadaan sumur ini. Untuk bagi warga yang ekonominya pas-pasan, yang tidak mampu menggali sumur, bisa memanfaatkan sumur ini secara gratis untuk menyuci dan mandi sangat membantu sekali. bencana kekeringan membuat beberapa warga rela membeli air galon untuk keperluan masak dan minum. Saya berterima kasih sekali dengan keberadaan sumur ini. Untuk bagi warga yang ekonominya pas-pasan, yang tidak mampu menggali sumur, bisa memanfaatkan sumur ini secara gratis untuk menyuci dan mandi sangat membantu sekali," ujarnya.

Warga yang awalnya memanfaatkan air sungai Ciherang untuk kebutuhan sehari-hari, kini tida lagi. Sejak kekeringan melanda, air sungai menjadi kuning dan asin. Kemudian Adidah dan warga lainnya kembali memanfaatkan sumur air bersih yang didirikan oleh DMC Dompet Dhuafa tiga tahun silam.

Dalam satu hari warga bisa membeli dua hingga empat galon tergantung kebutuhan. Tentunya sangat memberatkan bagi warga dengan pendapatannya yang minim. Ironisnya, tidak sedikit mereka yang sehari-harinya berprofesi sebagai tani, kini berbondong merantau ke Jakarta menjadi buruh bangunan.

Keberadaan sumur oleh DMC Dompet Dhuafa itu pun mendapat kesan rasa syukur dari para warga Desa Pantai Harapan Jaya. Sumur air bersih yang dibangun DMC bersama warga sekitar dapat menampung air hingga 2.200 liter.

Pembangunan sumur air bersih ini merupakan bentuk upaya meminimalisir risiko bencana kekeringan yang kerap melanda desa. Setiap harinya saat musim paceklik, warga yang memanfaatkan sumur ini berjumlah puluhan yang kebanyakan berasal dari Dusun IV Desa Pantai Harapan Jaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement