REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prabowo Subianto sudah menginformasikan rencana pertemuannya dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Amien Rais. Pertemuan Prabowo-Mega adalah silaturahim yang baik.
"Mas Bowo (Prabowo, Red) juga menceritakan siapa yang mengambil inisiatif, rencana awal pertemuan di mana dan seterusnya," kata anggota Dewan Kehormatan (Wanhor) PAN, Dradjad Wibowo, dalam pesan tertulisnya kepada republika.co.id, Rabu (24/7).
Kalau soal silaturrahim, kata Dradjad, Amien Rais selalu mendakwahkan pentingnya silaturahim dengan berbagai pihak. Baik itu politis maupun non politis. "Jadi saya rasa bagi pak Amien, silaturahim mas Bowo dan bu Mega bagus-bagus saja," ungkapnya.
Namun untuk soal posisi politik, lanjut Dradjad, Amien Rais sudah menyampaikannya dalam berbagai video di instagram resmi beliau yang dikelola oleh kader-kader milenial PAN.
Dalam video yang dirilis Rabu ini, menurut Dradjad, Amien menyarankan kalau rekonsiliasi ya harus yang benar-benar. Jangan rekonsiliasi ethok-ethok (pura-pura), yang ujungnya hanya bagi-bagi kursi. Tentu kursi ini bisa bermakna eksekutif, legislatif dan posisi publik lainnya.
Menurut Amien Rais, kata Dradjad, rekonsiliasi yang benar-benar itu harus dimulai dari platform. Ada tim yang duduk bersama memadukan platform pasangan 01 dan 02. Sehingga, akan diperoleh titik temu yang menjadi konsensus nasional.
"Tentu sangat bagus sekali jika kita mempunyai konsensus nasional tentang platform kebijakan, yang merupakan hasil dari rekonsiliasi platform 01 dan 02," kata politikus yang juga ekonom ini.
Setelah itu baru ada power sharing dan responsibility sharing. Berat sama dijinjing ringan sama dipikul. "Soal angka 55:45 itu merujuk pada keputusan resmi MK dan KPU. Wujudnya bagaimana? Ya tentu dibicarakan bersama," kata Dradjad.
Tapi jika yang ada hanyalah rekonsiliasi ethok-ethok, kata Dradjad, Amien menyarankan parpol pendukung 02 memilih beroposisi. Oposisi yang terhormat dan berwibawa.
Amien Rais, kata Dradjad, menggarisbawahi soal PAN. Bahwa itu karena ada sebagian kecil oknum yang manuvernya membuat malu PAN di hadapan pemilihnya.