Jumat 26 Jul 2019 16:02 WIB

Baznas Mulai Kembangkan Bank Makanan

Baznas kemukakan data, Indonesia produsen sampah makanan terbesar kedua di dunia

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Hasanul Rizqa
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengembangkan program Bank Makanan atau Food Bank. Hal ini merupakan suatu upaya solusi untuk permasalahan sampah makanan di Indonesia. Food Bank juga dirancang mengatasi kekurangan konsumsi bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan ekonomi.

Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik menuturkan, jumlah penduduk Indonesia yang tidak sedikit serta gaya hidup yang konsumtif menghasilkan banyak makanan sisa.

Baca Juga

Food Bank yang dikembangkan Baznas ini diharapkan mampu memberikan solusi terkait permasalahan sampah. Baznas berharap program Food Bank juga mampu menjawab masalah kelaparan atau kekurangan gizi di Indonesia yang diakibatkan oleh kemiskinan," kata Irfan dalam diskusi terhimpun (focus group discussion/FGD) Program Food Bank di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).

Menurut studi The Economist Intelligence Unit tahun 2016, Indonesia menjadi negara produsen sampah makanan terbesar kedua di dunia. Di sisi lain, masih banyak masyarakat Tanah Air yang kurang mampu sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan ideal sehari-hari.

Adapun produsen sampah makanan terbesar di dunia adalah Arab Saudi, yakni sebanyak 427 kg per tahun. Indonesia sebanyak 300 kg per tahunnya. Posisi ketiga adalah Amerika Serikat sebanyak 277 kg per tahun.

Sampah makanan ini juga berdampak ekonomi. Kerugian yang dihasilkannya bisa mencapai 750 triliun dollar, padahal untuk bisa mengatasi kelaparan memerlukan uang 265 triliun dollar.

Dari data yang tercatat, satu dari tujuh orang di dunia menderita kelaparan, sementara sepertiga makanan terbuang begitu saja.

photo
Darurat sampah makanan, Baznas gelar Focus Group Discussion (FGD) Program Food Bank di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Jumat (26/7).

“Melalui kegiatan FGD ini, Baznas mengajak para pemangku kebijakan dan para pihak terkait, untuk bersama-sama mencari solusi dalam memecah masalah sampah makanan melalui program Food Bank,” ungkap Irfan.

Peserta FGD diikuti oleh Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), LPPOM MUI, Fakultas Gizi dan Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), BPOM, dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement