REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Manajer baru Semen Padang Masykur Rauf mengatakan timnya akan mencoba mengubah peruntungan di Liga 1 2019. Kabau Sirah sejak awal musim tidak pernah merasakan kemenangan. Imbasnya tim yang baru promosi dari Liga 2 itu mendekam di dasar klasemen sementara Liga 1.
"Semen Padang sedang diuji. Kami berada di posisi bawah. Saya yakin dengan adanya beberapa perubahan di manajemen, akan ada kemudahan buat Semen Padang," kata Masykur di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Jumat (26/7).
Masykur yang juga merupakan legenda tim Semen Padang itu melihat kualitas pemainnya menurun sejak Liga 1 2019 dimulai. Ia mengakui dari pemain yang ada, tidak ada satu pemain bintang yang mampu menjadi motivator di internal tim.
Menurutnya, dalam situasi sulit ini, Semen Padang butuh pemain nomor 10 atau pemain bintang yang mampu berperan sebagai pengubah hasil akhir begitu tim mengalami kesulitan di hadapan lawan. Namun, Masykur mengatakan saat ini Semen Padang harus mampu memberdayakan kekuatan yang ada, karena untuk mendatangkan pemain baru, Semen Padang baru bisa melakukannya pada jeda paruh pertama, sesuai dengan aturan PSSI.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Semen Padang Hasfi Rafiq menyebut mendatangkan pemain baru belum tentu jadi solusi dari persoalan Kabau Sirah. Menurut Hasfi, tim sekelas Real Madrid saja yang pernah berinvestasi triliunan rupiah untuk membeli pemain pernah gagal meraih juara.
Hasfi berkesimpulan, sementara manajemen Semen Padang berupaya memperbaiki performa pemain yang ada. Apalagi Kabau Sirah baru saja mendatangkan psikolog olahraga Syaiful untuk masuk ke dalam jajaran ofisial. "Beli pemain baru, bukan satu-satunya cara membenahi sebuah tim," ucapnya.
Hasfi menambahkan manajemen akan melihat perkembangan tim asuhan Weliansyah sampai pertengahan musim. Setelah itu, kata dia manajemen akan melakuka evaluasi untuk mengambil tindakan perbaikan pada paruh kedua Liga 1 2019.