Senin 29 Jul 2019 15:19 WIB

China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan

China memperingatkan mereka siap berperang jika ada langkah kemerdekaan Taiwan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Taiwan
Foto: cnreviews.com
Bendera Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Militer China akan menggelar latihan militer di dekat perairan Taiwan pekan ini. Hal itu diumumkan otoritas Beijing, Senin (29/7).

Dalam pernyataannya, tak dijelaskan pasukan dan armada militer apa yang akan dilibatkan dalam latihan. China hanya mengatakan suatu daerah di lepas pantai Provinsi Guangdong dan Fujian yang terletak di sebelah barat Taiwan terlarang sejak Senin hingga Jumat mendatang karena aktivitas militer.

Baca Juga

China pun tampaknya melangsungkan latihan di Provinsi Zhejiang yang berada di timur laut Taiwan. Sebab, daerah itu dinyatakan terlarang hingga Kamis malam mendatang.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan telah memantau dengan cermat situasi di sekitar wilayahnya. Hal itu dilakukan guna memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan.

“Tentara nasional terus memperkuat kapasitas pertahanan kuncinya dan jelas percaya diri serta mampu mempertahankan keamanan negara,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pekan lalu, China memperingatkan mereka siap berperang jika terdapat langkah menuju kemerdekaan Taiwan. Juru bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian mengatakan negaranya akan melakukan upaya terbesarnya untuk menyatukan kembali Taiwan secara damai.

“Namun kita harus dengan tegas menunjukkan mencari kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu. Jika ada orang yang berani mencoba memisahkan Taiwan dari negara ini, militer China akan siap berperang untuk menjaga kedaulatan nasional, persatuan, dan integritas teritorial,” ujar Wu.

China pun mengkritik rencana Amerika Serikat (AS) menjual senjata ke Taiwan. “Penjualan senjata AS ke Taiwan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional. Ini adalah pelanggaran serius terhadap prinsip satu China dan tiga komunike bersama China-AS,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang.

Menurut dia, penjualan peralatan militer ke Taiwan juga mengancam kedaulatan serta keamanan nasional China. “Untuk melindungi kepentingan nasional kita, China akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan AS yang terlibat dalam penjualan senjata yang disebutkan di atas ke Taiwan,” ujar Geng.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement