REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung kembali menerima kekalahan usai ditaklukan oleh Arema FC pada laga tunda pekan keempat Liga 1 2019. Persib kalah telak 1-5 dari Arema di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (30/7).
Persib bermain tanpa striker utamanya, Ezechiel N'Duoassel dan pilar pertahanannya, Bojan Malisic. Keduanya terpaksa absen akibat akumulasi kartu kuning.
Pelatih Persib Robert Rene Alberts menyebut kehilangan Bojan berpengaruh pada jalannya laga. Maung Bandung tidak bisa menahan serangan lini depan Arema.
"Kalian bisa lihat secara jelas bagaimana lemahnya pertahanan dengan kerasnya penyerangan Arema. Kami tidak dalam kondisi fisik yang bagus karena itu lini pertahanan kurang baik," kata Robert usai laga.
Persib menggunakan duo bek tengah lokal, Achmad Jufriyanto dan pemain muda Indra Mustafa. Untuk penjaga gawang, Robert mempercayakan kepada pemain muda Aqil Savik.
Robert mengakui kualitas Indra belum sampai pada laga sarat gengsi tersebut. Apalagi, lini depan Arema yang agresif sehingga butuh kualitas yang setara untuk bisa menahannya.
"Pemain muda kami belum masuk pada level di penyerangan Arema. Kami juga tidak bermain dengan striker sehingga ada ketimpangan dari penyerangan Arema, maka jadi sulit," kata Robert.
Pelatih asal Belanda ini tetap mengapresiasi kerja keras pemainnya. Menurutnya, babak kedua Persib bisa bermain lebih baik. Bahkan di akhir laga Persib bisa menjebol gawang Arema dari tendangan Febri Hariyadi.
"Mereka mulai punya peluang langsung tapi tetap perbedaan kualitas tetap jauh, karena Arema dalam keadaan yang sangat baik," katanya.
Di sisi lain, laga ini merupakan debut Aqil Savik sebagai starter sekaligus laga perdananya bermain full time. Robert meminta Aqil mengambil pelajaran atas kekalahan ini.
"Aqil pemain muda hasil promosi, maka ini bisa jadi pengalaman bagus baginya. Dia sudah lakukan yang terbaik, saya puas dengan kerjanya," katanya.
Persib masih tertahan di posisi 11 dengan nilai 13 dari 11 laga. Maung Bandung memetik tiga kemenangan, empat seri, dan empat kali kalah. Robert mesti membenahi lini belakang Persib yang tak berkomunikasi dan berkoordinasi secara maksimal. Hampir semua gol Arema diawali serangan balik cepat.