Rabu 31 Jul 2019 15:32 WIB

Desa di Sukabumi Kembangkan Kampung Kelinci

Kampung kelinci diinisiasi perusahaan swasta dengan menggandeng warga sekitar.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Sebuah kampung yakni Kampung Kuta di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dijadikan kampung kelinci atas dorongan PT Amerta Indah Otsuka dan gerakan masyarakat melestarikan hutan, Kamis (31/7).
Foto: dok. Istimewa
Sebuah kampung yakni Kampung Kuta di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dijadikan kampung kelinci atas dorongan PT Amerta Indah Otsuka dan gerakan masyarakat melestarikan hutan, Kamis (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebuah kampung di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dijadikan kampung penghasil kelinci. Hal itu merupakan bagian dari upaya pemberdayaan warga agar meningkat kesejahteraanya dengan tetap memperhatikan masalah lingkungan.

Peresmian program pengembangan masyarakat Kampung Kuta menjadi Kampung Kelinci ini dilakukan pada Rabu (31/7). Upaya menjadikan kampung kelinci tersebut dilakukan PT Amerta Indah Otsuka dengan menggandeng warga sekitar dan kelompok kerja Gerakan Masyarakat Melestarikan Hutan (Gammelan) yang merupakan kelompok kerja yang terpilih dalam program adopsi pohon dan kampung konservasi Otsuka (KKO).

Baca Juga

‘’Program menjadikan kampung Kuta menjadi kampung kelinci ini merupakan kelanjutan dari komitmen terhadap konservasi lingkungan,’’ ujar Tri Junanto selaku GA & Legal Direktur PT Amerta Indah Otsuka kepada wartawan. Hal itu berawal pada Juni 2012 lalu dengan ditandatanganinya MoU antara PT Amerta Indah Otsuka dan konsorsium Gedepahala selama lima Tahun. 

Langkah tersebut, kata Tri, dalam upaya mengukuhkan komitmennya dalam melakukan konservasi lingkungan melalui program adopsi 25.000 pohon dan pengembangan masyarakat melalui KKO. Selanjutnya pada 2018, PT Amerta Indah Otsuka kembali melakukan penanaman dan adopsi pohon sebanyak 3.000 pohon di Taman Nasional Gunung Salak, Desa Kutajaya seluas 7 hektare. 

Dalam upaya tersebut digulirkan skema program lanjutan berupa penyebaran anakan kelinci kepada para kelompok baru di area Kampung Kuta. ‘’ Targetnya tercipta suatu konsep “Kampung Kuta menjadi Kampung Penghasil Kelinci,’’ ujar Tri. Pengembangan ini dapat menambah pendapatan secara ekonomi untuk kelompok masyarakat.

Tri menuturkan, kelompok kerja Gammelan sambung Tri, menjalankan berbagai macam kegiatan berbasis pemberdayaan. Di antaranya pertanian jagung, padi gogo, bunga potong, sengon, jahe merah, peternakan kambing, ayam, lebah madu dan budidaya lele sangkuriang. 

Camat Cicurug Asep Gondawan menyambut positif adanya pengembangan Kampung Kuta menjadi kampung kelinci. Program itu dinilai dapat memberdayakan warga sehingga warga di sekitar hutan dapat menjadi pendukung kegiatan konservasi dan meningkat kesejahteraannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement