REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Abdirahman Omar Osman, Wali Kota Mogadishu, Ibu Kota Somalia, tewas akibat luka-luka yang dideritanya dalam serangan bom bunuh diri pada Kamis (2/8). Ia meninggal di Qatar saat menjalani perawatan.
Osman adalah warga negara Inggris hasil naturalisasi yang kembali ke Somalia untuk membantu pembangunan negara yang tercabik perang tersebut. Ia pernah menjabat sebagai anggota dewan pemerintah kota London dari Partai Buruh.
Dia menderita luka parah ketika seorang pengebom bunuh diri dari kelompok militan al Shabaab melakukan serangan saat pertemuan berlangsung di pusat pemerintah kota minggu lalu. Serangan itu menewaskan enam pejabat tinggi pemerintah daerah.
Para pejabat mengatakan sang wali kota diterbangkan ke Qatar untuk perawatan bersama sembilan orang lainnya. "Wali Kota Mogadishu telah meninggal hari ini di Qatar. Semoga Allah mengistirahatkan jiwanya. Mereka yang terluka lainnya masih dirawat di Qatar," kata Saleh Omar Hassan, juru bicara pemerintah daerah Mogadishu kepada Reuters.
Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed menyatakan tiga hari berkabung untuk menghormati Osman. Mohamed memerintahkan agar bendera dikibarkan setengah tiang.
Kelompok Islam terkait Al Qaida, Al Shabaab, yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Somalia yang didukung AS, telah melakukan beberapa serangan yang mengenai kalangan pemerintah dan sipil.
Osman sebelumnya menjabat sebagai menteri informasi Somalia, sebuah jabatan yang diberikan kepadanya pada 2010. Ia menjadi wali kota Mogadishu tahun lalu.