Jumat 02 Aug 2019 17:51 WIB

Caleg di Wilayah Ini Diimbau Pakai Koteka Saat Dilantik

Pemakaian koteka merupakan sarana melestarikan budaya di pegunungan tengah Papua..

koteka
Foto: .
koteka

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA --  Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto meminta kepada calon anggota legislatif (caleg) di wilayah pegunungan tengah Papua mengenakan koteka saat pelantikan anggota DPRD. Penggunaan koteka untuk melestarikan budaya.

"Ini merupakan salah satu cara melestarikan penggunaan koteka di wilayah tersebut," ucapHari Suroto di Jayapura, Jumat (2/8).

Baca Juga

Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Papua. Koteka terbuat dari kulit labu air, Lagenaria siceraria. Isi dan biji labu tua dikeluarkan dan kulitnya dijemur.

Secara harfiah, kata ini bermakna "pakaian", berasal dari bahasa salah satu suku di Paniai. Sebagian suku pegunungan Jayawijaya menyebutnya holim atau horim.

Tak sebagaimana anggapan umum, ukuran dan bentuk koteka tak berkaitan dengan status pemakainya. Ukuran biasanya berkaitan dengan aktivitas pengguna, hendak bekerja atau upacara.

Banyak suku-suku di sana dapat dikenali dari cara mereka menggunakan koteka. Koteka yang pendek digunakan saat bekerja, dan yang panjang dengan hiasan-hiasan digunakan dalam upacara adat.

Namun, setiap suku memiliki perbedaan bentuk koteka. Orang Yali, misalnya, menyukai bentuk labu yang panjang. Sedangkan orang Tiom biasanya memakai dua labu.

Seiring waktu, koteka semakin kurang populer dipakai sehari-hari. Koteka dilarang dikenakan di kendaraan umum dan sekolah-sekolah. Kalaupun ada, koteka hanya untuk diperjualbelikan sebagai cenderamata.

"Sebagai bagian dari upaya melestarikan koteka di pegunungan tengah Papua. Seharusnya pelantikan calon anggota legislatif (caleg) terpilih hasil pemilu 2019 di kabupaten se-pegunungan tengah Papua," kata Hari Suroto di Jayapura, Jumat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement