REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Gunung Arjuno, Malang, Jawa Timur, akan dilanjutkan Ahad (4/8) pagi ini pukul 08.00 WIB. Proses tersebut akan dilanjutkan setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto selesai melakukan penyisiran koordinat titik api yang akan dipadamkan.
"Saat ini (Sabtu malam), BPBD Kabupaten Mojokerto dalam proses penyisiran titik koordinat titik api yang akan dipadamkan besok (Ahad)," ujar Plh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (3/8).
Agus menjelaskan, proses pemadaman karhutla yang terjadi di Gunung Arjuno sebelumnya sudah dilakukan dengan menggunakan helikopter. Pemadaman pada Sabtu (3/8) dihentikan sementara pada pukul 13.00 WIB karena lokasi puncak gunung tersebut sudah tertutup kabut.
Agus menerangkan, pada pemadaman hari pertama, Jumat (2/8), seluruh personel yang masih melaksanakan aktivitas pemantauan atau pemadaman ditarik kembali ke posko, terhitung pukul 16.00 WIB. Itu dilakukan karena area lokasi yang menjadi target operasi water bombing harus steril dari petugas pemadaman darat, pendaki, dan masyarakat. "Untuk titik pengambilan air disepakati dari Bendungan Selorejo," kata dia.
Kemudian, pada pemadaman hari kedua, Sabtu (3/8), helikopter lepas landas dari Bandara Abdulrahman Saleh dan memadamkan kebakaran hutan selama tiga jam sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Helikopter tersebut berhasil mematikan tujuh titik api setelah lima kali melakukan penyiraman air di puncak Gunung Arjuno wilayah Kota Batu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memang mengerahkan satu helikopter untuk membantu pemadaman kebakaran hutan Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/8). Helikopter jenis RA-2274 itu dikirim langsung dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah.