REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan satelit milik PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau biasa disebut BRIsat kian dirasakan manfaatnya. Terutama saat terjadi gangguan listrik pada akhir pekan lalu.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi Bank BRI Indra Utoyo mengungkapkan, BRIsat berperan vital dalam memastikan setiap jaringan kantor dan ATM BRI tetap terhubung ke data center BRI. “Dengan jaringan komunikasi yang tidak terputus, maka BRI tidak terganggu dalam memberikan layanan kepada para nasabahnya,” ucap Indra.
Untuk mitigasi risiko disisi jaringan komunikasi secara jangka panjang, Bank BRI akan melakukan diversity untuk BRIsat yang akan dilaksanakan di tahun 2020 bersama operator satelit dan telekomunikasi lainnya.
“Pada akhir tahun 2023 BRI berencana meluncurkan satelit HTS (High Throughput Satellite) untuk menambah kapasitas jaringan komunikasi melalui anak perusahaan BRI.” ucap Indra.
BRIsat diluncurkan pada 18 Juni 2016 lalu di Guyana Prancis. BRI menjadi bank pertama dan satu satunya di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit sendiri.
Proses pembuatan BRIsat memakan waktu 25 bulan. Perakitan satelit dilakukan Space Systems / Loral di Palo Alto – California, sedangkan kendaraan peluncurnya menggunakan Arianespace 5 buatan Prancis.