Rabu 07 Aug 2019 22:59 WIB

RS Muhammadiyah Palangkaraya Bantu Tangani Karhutla

RS Muhammadiyah Palangkaraya masuk Satgas Penanganan Karhutla.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak Juni 2019 lalu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, telah menyebabkan buruknya kualitas udara dan terjangkitnya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) bagi warga sekitar. 

Menanggapi dampak dari kejadian tersebut, Tim Siaga Bencana RSI PKU Muhammadiyah Palangkaraya ditunjuk Walikota Palangka Raya menjadi bagian dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Karhutla 2019.   

Baca Juga

Saat ini, masih banyak sekali titik api yang bahkan hampir mendekati pemukiman warga. Adapun sebaran kejadian dan wilayah terdampak karhutla yang ditangani BPBD Kota Palangka Raya per 1 Januari 2019 sampai dengan 29 Juli 2019 ialah, Jekan Raya 66 kejadian 86 ha, Pahandut 2 kejadian 1 ha, Sebangau 2 kejadian 3,5 ha, dan Bukit Batu 1 kejadian 0,5 ha. 

Koordinator Tim Bencana RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya, Inayati Muharini, mengatakan RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya belum menghimpun data dari warga terdampak.

Menurutnya, RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya baru melakukan langkah sosialisasi tata laksana kondisi asap dan membagikan masker ke SD Muhammadiyah Pahandut Palangka Raya.   

"Insya Allah dalam waktu dekat MDMC Kota Palangka Raya, MDMC Kalimantan Tengah, RS Islam PKU Muhammadiyah Palangkaraya beserta Relawan Muhammadiyah lainnya ikut membantu dalam menghadapi kondisi Karhutla ini," kata Inayati, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Rabu (7/8). 

Seperti diketahui, buruknya kualitas udara di Palangkaraya mengakibatkan 1.642 jiwa terkena ISPA. Inayati, yang juga Sekretaris Tim Siaga Bencana Muhammadiyah Kalimantan Tengah, telah mengadakan rapat sementara bersama pengurus inti untuk menanggapi karhutla.

Hasil rapat yang telah dilaksanakan MDMC Kalimatan Tengah, yakni mereka akan melakukan beberapa kegiatan. Di antaranya, berbagi masker ke lokasi pemukiman yang dekat dengan lokasi karhutla.  

Selain itu, Inayati mengatakan mereka akan memberikan penyuluhan cara menghadapi kondisi udara tercemar dengan memelihara tanaman lidah buaya mertua. Tanaman ini dipercaya mampu menghirup asap. 

Di samping itu, warga juga akan diimbau untuk mengganjal lubang pintu dan jendela dengan kain basah, mengurangi aktivitas di luar, dan memakai masker saat di luar rumah. 

Dia menambahkan, MDMC Kalimantan Tengah akan menyediakan mobil oksigen dan berkeliling menggunakan mobil ke lokasi terdekat karhutla untuk memberikan bantuan oksigen bagi warga yang mengalami sesak. Mereka juga akan memberikan asupan nutrisi bagi petugas pemadam karhutla yang bekerja sama dengan Aisyiyah. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement